Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Marak Kawin Anak di Pakistan: Faktor Sosial dan Ekonomi Jadi Alasan Utama

Hampir 50 gadis muda di Pakistan dilaporkan telah dinikahkan demi uang, ketika keluarga mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Marak Kawin Anak di Pakistan: Faktor Sosial dan Ekonomi Jadi Alasan Utama
freepik
Ilustrasi menikah. Hampir 50 gadis muda di Pakistan dilaporkan telah dinikahkan demi uang, ketika keluarga mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Faktor ekonomi dapat memainkan peranan penting, dengan gadis-gadis muda sering dipertukarkan antar keluarga untuk bekerja sebagai buruh.  

Usia legal pernikahan di Pakistan

Undang-Undang Pembatasan Pernikahan Anak Pakistan tahun 1929 menetapkan usia legal untuk menikah adalah 18 tahun untuk anak laki-laki dan 16 tahun untuk anak perempuan.

Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa kontrak pernikahan dengan anak-anak tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum berdasarkan Bagian 23 Undang-Undang Kontrak tahun 1872.

Pada bulan April 2024, Biro Kesejahteraan Perlindungan Anak (CPWB) mengusulkan RUU Pembatasan Pernikahan Anak 2024-25 kepada pemerintah Punjab, yang akan menaikkan usia minimum bagi anak perempuan untuk menikah menjadi 18 tahun. 

Negara dengan tingkat pernikahan anak tertinggi di dunia

1. Ethiopia

Dikutip dari Monkey Insider, antara tahun 2005 dan 2016, persentase perempuan muda Etiopia yang menikah sebelum usia 18 tahun menurun dari 49 menjadi 40 persen, turun sebesar 18 persen dari angka pada tahun 2005.

Persentase perempuan yang menikah sebelum usia 15 tahun mengalami penurunan yang lebih besar, yaitu menurun sebesar 26 persen pada periode yang sama.

Ethiopia telah mengalami penurunan angka pernikahan anak yang signifikan selama satu dekade terakhir.

Berita Rekomendasi

Namun, kemajuannya juga tidak merata.

2. Guinea

Tingkat pernikahan anak di Guinea masih tetap tinggi.

Di antara perempuan berusia 18 hingga 22 tahun, 51,1 persen menikah pada masa kanak-kanak, meskipun angka ini menunjukkan penurunan seiring berjalannya waktu.

Angka pernikahan dini, yang terjadi sebelum usia 15 tahun, juga mengalami penurunan, meskipun dengan laju yang lebih lambat.

Pernikahan anak di Guinea dikaitkan dengan rendahnya status sosial ekonomi, berkurangnya tingkat pendidikan, dan peningkatan partisipasi dalam angkatan kerja.

Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa hubungan ini merupakan korelasi dan belum tentu menunjukkan hubungan sebab akibat.

3. Burkina Faso

Burkina Faso saat ini menampung 3 juta pengantin anak, dan 500.000 di antaranya menikah sebelum usia 15 tahun.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas