Minta Fatah Berhenti Jadi Antek Israel, Hamas: Pertempuran Besar akan Terjadi di Masjid Al Aqsa
Hamas juga mengeluarkan seruan kepada gerakan Fatah dan dinas keamanan Otoritas Palestina (PA) di Tepi Baratuntuk mengambil tindakan atas agresi IDF
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Gerakan tersebut mengkritik pasukan keamanan PA di Tepi Barat atas upaya berkelanjutan mereka untuk menangkap pejuang perlawanan, menyita senjata mereka, dan membongkar alat peledak yang disiapkan untuk menyerang pasukan Israel (IDF).
"Hamas menggambarkan tindakan ini sebagai tindakan yang sejalan dengan kepentingan pendudukan Israel," kata laporan tersebut.
Hamas berpendapat, kalau manuver pasukan keamanan PA dan gerakan Fatah tersebut bertentangan dengan peran yang dimaksudkan dari pasukan keamanan ini.
Hamas menekankan, baik pasukan PA dan gerakan Fatah seharusnya difokuskan untuk melindungi rakyat Palestina dan mendukung gerakan perlawanan mereka terhadap pendudukan Israel.
"Gerakan tersebut menekankan perlunya segera diakhirinya kebijakan represif PA, yang menurutnya memperburuk penderitaan rakyat Palestina," tambah laporan tersebut.
Perang Saudara Palestina Potensial Pecah di Tepi Barat, PIJ Kirim Ultimatum
Indikasi pecahnya perang saudara di antara sesama faksi dan gerakan Palestina tergambar dari insiden yang terjadi Juli silam di Tepi Barat.
Brigade Tulkarm, cabang dari Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) menyatakan kalau personel dinas keamanan di Otoritas Palestina (PA) menangkap salah satu anggotanya setelah mencegat kendaraannya dan menyita senjatanya, Senin (29/7/2024).
Milisi perlawanan tersebut kemudian mengultimatum dan memberi waktu ke aparat keamanan Otoritas Palestina hingga pukul sepuluh malam untuk melepaskan anggota gerakan perlawanan mereka, Tariq Balidi.
Baca juga: Buah Simalakama Israel, Perlawanan Tepi Barat Berkobar Saat Petempur Gaza Masih Menyala
Brigade Tulkarm menyatakan, "Setelah jam sepuluh, setiap orang yang menahan Tariq adalah orang-orang yang ingin menyeret kota dan kamp serta menyalakan api perang saudara, yang tidak kami inginkan, karena satu-satunya tujuan (perlawanan) kami adalah pendudukan Israel".
Dalam sebuah pernyataan, Brigade Tulkarm menambahkan bahwa pesan yang mereka sampaikan sangat jelas.
“Kami tidak ingin terjadi bentrokan dengan Anda dan kami tidak akan menembaki markas Anda. Yang kami inginkan hanyalah pembebasan Tariq Belidi dan Benguit, untuk menjaga perdamaian sipil,” bunyi pernyataan Brigade Tulkarm kepada aparat keamanan Otoritas Palestina
Pernyataan itu menambahkan, "Kamp yang terkena dampak, menderita kehancuran infrastruktur akibat pendudukan dan penghancuran jaringan air dan listrik. Adalah kewajiban nasional dan agama bagi semua kelompok masyarakat kita untuk berdiri bersama mereka dan mendukung ketabahan dan dukungan mereka, tidak menjadikan kamp tersebut sebagai medan perang bagi dinas keamanan pemerintah," kata mereka.
Sumber lokal mengkonfirmasi kalau dinas keamanan Palestina (Otoritas Palestina) menangkap Tariq Al-Balidi yang dianiaya dan menyita senjatanya di Tulkarem.
Sumber tersebut mengindikasikan, ban-ban dibakar di pintu masuk kamp Tulkarem sebagai protes terhadap penangkapan pemuda, Tariq Al-Balidi, oleh dinas keamanan Otoritas Palestina.