Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekor 5.650 Tentara Israel Terluka karena Hizbullah, Direktur RS: Kami 11 Bulan Hidup di Bawah Tanah

Jumlah tentara Israel yang terluka dalam perang melawan kelompok Hizbullah sudah mencapai lebih dari 5.000 personel.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Rekor 5.650 Tentara Israel Terluka karena Hizbullah, Direktur RS: Kami 11 Bulan Hidup di Bawah Tanah
MNA/Tangkapan Layar
Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon meluncurkan roket ke wilayah pendudukan Israel di perbatasan utara negara pendudukan tersebut. 

“Pencapaian dalam perang perlahan terkikis karena tujuannya kurang jelas,” kata Ziv.

Ziv menyebut ketidakjelasan itu merusakan keberhasilan awal.

Kata dia, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah menerapkan perang atrisi yang panjang untuk melawan Israel.

“Puluhan pemukiman ditargetkan dalam pengeboman yang kini menjadi rutinitas harian.”

Selain itu, Ziv menyebut kekuatan pertahanan Israel terkikis. Kata dia, hal itu adalah pencapaian besar bagi Hizbullah.

“Israel adalah negara yang terus terkikis, yang menyebabkan kakalahan melawan Hizbullah.”

Dia mengatakan melemahnya posisi Israel secara perlahan telah menjadi kecenderungan yang mengkhawatirkan.

Baca juga: Israel Ejek Rudal Hizbullah Hanya Kena Kandang Ayam tapi Rumah Sakit Israel Rawat 5.650 Tentara Luka

Warga Israel utara mengeluh

Berita Rekomendasi

Warga di Israel utara mengungkapkan kemarahannya kepada pemerintah.

Mereka merasa serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang menargetkan Hizbullah di Lebanon akhir pekan lalu “tidak mencukupi”. Di samping itu, mereka mengaku “ditelantarkan”.

Beberapa kepala daerah di Israel utara sudah bertemu dengan Menteri Pendidikan Yoav Kisch dan Kepala Komando Front Dalam Negeri pada hari Senin, (26/8/2024).

Seharusnya saat ini tahun baru ajaran sekolah di Israel dimulai. Kini kepala daerah di sana harus segera memutuskan apakah akan kembali membuka sekolah.

Ketua Dewan Regional Mateh Asher, Moshe Davidovitch, mengungkapkan kemarahannya kepada Menteri Pendidikan Kisch.

Davidovitch mengklaim tidak akan membuka sekolah hingga militer Israel bisa memastikan keamanan warga Israel utara.

“Saya sudah muak dengan pertunjukan itu. Kita tidak akan memulai tahun ajaran sekolah di tempat yang tidak terlindungi. Penduduk akan menderita [karena keputusan ini], tetapi kemudian mereka akan berterima kasih karena tidak ada yang terluka. Kemarin kalian [pemerintahan Benjamin Netanyahu] menunjukkan kepada kami betapa kalian menganggap rendah kami,” ujar Davidovitch dikutip dari The Cradle.

Dia mengatakan pemerintah Israel tak akan pernah dimaafkan atas hal itu.

“Fakta bahwa kalian meninggalkan kami dan membakar kami hidup-hidup akan tercatat. Kalian menelantarkan kami dan melemparkan kami kepada anjing.”

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas