Israel dan Hamas Dikabarkan Setujui Gencatan Senjata 7 Hari untuk Vaksinasi Polio di Gaza
Channel 13 juga melaporkan bahwa Yerusalem telah menyetujui gencatan senjata kemanusiaan sementara di Jalur Gaza untuk memfasilitasi vaksinasi polio.
Penulis: Bobby W
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Israel dan Hamas dikabarkan telah setuju untuk mengadakan gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh hari di Gaza .
Dikutip Tribunnews dari Al-Araby Al-Jadeed atau The New Arab, kesepakatan tersebut diambil untuk melaksanakan program vaksinasi polio terhadap kalangan penduduk di Gaza, lapor situs berita tersebut.
Adapun kabar ini berasal dari narasumber Mesir yang tidak mau disebutkan identitasnya.
Narasumber dari Al-Araby Al-Jadeed tersebut juga mengharapkan gencatan senjata dapat segera dimulai dalam beberapa hari ke depan
Meski begitu, ia mengaku tak begitu optimis dengan klausa gencatan senjata 7 hari yang disepakati kedua pihak.
Ia memprediksi bahwa gencatan senjata tersebut hanya berlangsung selama 3-5 hari saja dan hanya berlaku selama jam-jam saat vaksinasi dilakukan.
Narasumber dari Mesir ini juga meyakini gencatan senjata tersebut tak berlaku di tempat-tempat di Jalur Gaza yang dikuasai oleh operasi Tentara Israel (IDF).
Dalam kesempatan terpisah, saluran Televisi Israel, Channel 13 juga melaporkan bahwa Yerusalem telah menyetujui gencatan senjata kemanusiaan sementara di Jalur Gaza untuk memfasilitasi vaksinasi polio.
Menurut laporan tersebut, keputusan diambil atas permintaan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ketika ia berkunjung minggu lalu.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kepala keamanan dilaporkan telah menyetujui langkah tersebut tanpa memberitahu para menteri kabinet keamanan.
Menanggapi laporan dari Channel 13 tersebut, Kantor Perdana Menteri Israel sendiri membantah telah memberi wewenang untuk melakukan gencatan senjata.
Baca juga: Militer Israel Luncurkan Serangan Terbesar di Tepi Barat dalam 20 tahun, Korban Tewas Meningkat
Meskipun begitu, mereka mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menyetujui “penunjukan area tertentu di Jalur Gaza” sebagai zona vaksinasi polio.
Mereka mengklaim bahwa langkah tersebut telah dipresentasikan di kabinet keamanan.
Gencatan senjata untuk vaksinasi polio tersebut dikabarkan bersifat independen atau terpisah dari kesepakatan Israel-Hamas sebelumnya yang tidak berhasil mencapai terobosan.
PBB sendiri dikabarkan sedang mempersiapkan vaksinasi terhadap sekitar 640.000 anak di Gaza.
Upaya disegerakannya vaksinasi polio oleh PBB ini dilakukan setelah terbitnya laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pihak WHO melaporkan penemuan seorang bayi berusia 10 bulan yang telah mengalami kelumpuhan akibat virus polio tipe 2, kasus pertama di wilayah tersebut dalam 25 tahun terakhir.
(Tribunnews.com/Bobby)