Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Militer Israel Klaim 80 Persen dari Koridor Philadelphi Sudah Mereka Lumpuhkan

IDF meyakini setidaknya sekitar 80% dari terowongan-terowongan yang dibangun Hamas di sepanjang wilayah perbatasan Mesir-Gaza itu telah dinetralkan

Penulis: Bobby W
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Militer Israel Klaim 80 Persen dari Koridor Philadelphi Sudah Mereka Lumpuhkan
jn/screencapture
Peta Koridor Philadelphia dan Penyeberangan Rafah .IDF meyakini setidaknya sekitar 80% dari terowongan-terowongan yang dibangun Hamas di sepanjang wilayah perbatasan Mesir-Gaza itu telah dinetralkan 

TRIBUNNEWS.COM - Pihak Israel lagi-lagi mengklaim pihaknya berhasil melumpuhkan Brigade Rafah milik Hamas pada Kamis (29/8/2024).

Berdasarakan laporan dari Times of Israel, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim Brigade Rafah telah lumpuh sebagai akibat dari operasi ofensif yang mereka lakukan di Jalur Gaza selatan, kata seorang sumber dari pihak militer.

Pernyataan ini muncul seminggu setelah Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, juga menyatakan klaim serupa, Brigade Rafah berhasil mereka lumpuhkan.

Menurut sumber dari IDF kepada Times of Israel, mereka juga mengklaim sudah melumpuhkan sebagian besar Koridor Philadelphi.

Ia meyakini setidaknya sekitar 80 persen dari terowongan-terowongan yang dibangun Hamas di sepanjang wilayah perbatasan Mesir-Gaza tersebut telah dinetralkan.

Pihak militer Israel juga mengklaim banyak anggota Hamas yang semakin sering mencoba melarikan diri melalui koridor terebut.

Mereka menuding para anggota Hamas mencoba kabur melalui Koridor Philadelphi dan melarikan diri ke utara menuju zona kemanusiaan yang ditetapkan oleh Israel.

BERITA TERKAIT

IDF juga mengklaim telah berhasil menyergap sejumlah penembak jitu Hamas di koridor Philadelphi yang mencoba melarikan diri, tambah sumber militer tersebut.

Garis merah dalam peta ini menunjukkan Koridor Philadelphi di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.
Garis merah dalam peta ini menunjukkan Koridor Philadelphi di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. (France 24)

Menhan Israel Juga Klaim Brigade Rafah Keok

Seperti yang diberitakan sebelumnya, klaim dari pihak IDF ini juga diutarakan oleh Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, seminggu sebelumnya, tepatnya pada Rabu (21/8/2024).

Dalam kunjungannya ke Koridor Philadelphi pada saat itu, Gallant memberikan pujian kepada pasukan Divisi ke-162 yang beroperasi di wilayah Rafah, Jalur Gaza selatan.

"Saya datang ke sini terutama untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya," kata Gallant kepada para prajurit.

Baca juga: Israel dan Hamas Dikabarkan Setujui Gencatan Senjata 7 Hari untuk Vaksinasi Polio di Gaza

Dalam pidatonya tersebut, Gallant juga memuji prajurit Israel yang dianggapnya tampil apik dan garang bak singa.

"Divisi ke-162 dan brigade-brigadenya... bertempur seperti singa. Brigade Rafah dikalahkan, Brigade Rafah musuh dikalahkan oleh Divisi ke-162," ujarnya.

Menteri yang berasal dari Partai kulani ini menyebut pasukan IDF di Rafah telah bertempur sangat gigih.

Gallant juga telah memerintahkan militer Israel untuk segera menghancurkan semua jaringan terowongan yang mungkin masih ada.

Apa itu Koridor Philadelphi?

Koridor Philadelphi adalah zona penyangga demiliterisasi yang memiliki panjang 14 kilometer dan lebar 100 meter, terletak di sepanjang perbatasan antara Mesir dan Gaza.

Zona ini membentang dari Laut Mediterania hingga penyeberangan Kerem Shalom, yang merupakan titik pertemuan antara Gaza, Mesir, dan Israel.

Zona ini pertama kali dibentuk berdasarkan perjanjian damai tahun 1979 antara Mesir dan Israel dan dinamai sesuai nama sandi militer Israel untuk zona demiliterisasi tersebut.

Pada waktu itu, Israel telah sepakat untuk mengakhiri pendudukannya selama 12 tahun di Semenanjung Sinai Mesir, tetapi tetap mempertahankan pendudukannya di Jalur Gaza, Palestina.

Orang Mesir menyebut daerah ini sebagai koridor Salah al-Din, dinamai berdasarkan pendiri dinasti Ayyubiyah yang mengalahkan Tentara Salib di Yerusalem pada 1187.

Koridor ini mencakup penyeberangan Rafah, satu-satunya titik transit antara Mesir dan Gaza.

Menurut perjanjian 1979, Israel diizinkan untuk menempatkan pasukan bersenjata terbatas di koridor tersebut, termasuk empat batalyon infanteri, instalasi militer, dan benteng lapangan, serta pengamat PBB.

Penggunaan tank, artileri, atau rudal antipesawat dilarang, kecuali untuk rudal permukaan-ke-udara individu.

Tujuan utama dari penempatan pasukan Israel ini adalah untuk mencegah masuknya senjata ke Gaza melalui Mesir.

(Tribunnews/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas