Pengacara CEO Telegram Buka Suara atas Penangkapan Kliennya: Benar-benar Tidak Masuk Akal
Pengacara Pavel Durov mengatakan sangat tidak masuk akal pimpinan jejaring sosial tersebut bertanggung jawab atas segala tindak pidana di Telegram.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dikenal sebagai pengguna setia Telegram, mengatakan awal pekan ini, penangkapan Durov sama sekali bukan bermotif politik.
Macron mengatakan penyelidikan diputuskan oleh otoritas kehakiman, bukan oleh pemerintah.
Macron pernah makan siang dengan Durov pada 2018, sebagai bagian dari serangkaian pertemuan dengan pengusaha teknologi, kata seorang sumber yang dekat dengan presiden.
Siapa Pavel Durov?
Pavel Durov adalah seorang miliarder sekaligus CEO dari aplikasi perpesanan Telegram.
Dikutip dari ABC News, Pavel Durov lahir Leningrad, (sekarang Saint Petersburg), Rusia pada 10 Oktober 1984.
Ia memulai kiprahnya dalam kewirausahaan teknologi pada tahun 2006, mendirikan jejaring media sosial Rusia bernama VKontakte (VK).
Seperti Facebook, VK dengan cepat mendapatkan perhatian di antara pengguna berbahasa Rusia, menawarkan platform untuk interaksi sosial, berbagi konten, dan berjejaring.
Namun, keberhasilan platform tersebut mengundang perhatian dari pemerintah Rusia.
Durov menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mematuhi permintaan pemerintah terkait data pengguna.
Pada 2014, Durov dipaksa meninggalkan VK karena menolak mematuhi tuntutan untuk menutup komunitas oposisi di platform tersebut.
Ia dilaporkan menolak memblokir laman mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di platform tersebut.
Baca juga: Kisah Bos Telegram Pavel Durov yang Memiliki 100 Anak, Bermula Sejak 15 Tahun Lalu
Setelah meninggalkan jabatannya di VK, Durov meninggalkan Rusia dan pindah ke Dubai, tempat ia mengelola Telegram, yang didirikan setahun sebelumnya pada 2013.
Sering bepergian ke Eropa dari Uni Emirat Arab, Durov diberikan kewarganegaraan di Prancis pada 2021.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)