Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perlawanan Irak Tembaki Pembangkit Listrik Israel di Haifa, Hizbullah Lumpuhkan Radar IDF di Glilot

Serangan terkoordinasi Poros Perlawanan ke Israel dilakukan Milisi Perlawanan Irak dan Kelompok Hizbullah jelang pembalasan Iran.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Perlawanan Irak Tembaki Pembangkit Listrik Israel di Haifa, Hizbullah Lumpuhkan Radar IDF di Glilot
MNA/Tangkap Layar
Pesawat tak berawak yang diluncurkan Perlawanan Irak pada Kamis (29/8/2024) ke target penting berupa pembangkit listrik Israel di Haifa di utara Palestina yang diduduki. 

Mengawali pidatonya, Nasrallah menyebut operasi militer yang dilakukan Hizbullah pada Minggu terhadap pangkalan militer Israel sebagai “Operasi Arbaeen.”

"Israel melanggar semua batasan dalam agresi terhadap Lebanon selatan," katanya dilansir MNA.

Nasrallah menekankan kalau milisi Perlawanan Lebanon tidak menargetkan warga sipil di wilayah pendudukan dalam operasi Arbaeen.

Api dan asap hitam tampak muncul di bangunan pemukiman Metulla di Israel utara dampak dari serangan Hizbullah Lebanon, Sabtu (22/6/2024).
Api dan asap hitam tampak muncul di bangunan pemukiman Metulla di Israel utara dampak dari serangan Hizbullah Lebanon, Sabtu (22/6/2024). (almayadeen/screengrab)

Seluruh Israel Terhenti Gegara Rudal Hizbullah




Sekretaris Jenderal Hizbullah itu berbicara tentang alasan penundaan dalam membalas dendam atas kemartiran Fuad Shukr terhadap entitas Zionis.

Dia mengklaim satu di antara lamanya pembalasan itu karena Hizbullah berusaha memberikan kesempatan pada perundingan gencatan senjata Gaza dalam upaya untuk mengakhiri agresi genosida Israel terhadap daerah kantong Palestina tersebut. 

Nasrallah mengatakan bahwa gerakan tersebut memutuskan untuk menargetkan pangkalan 'mata-mata' militer Glilot di dekat Tel Aviv.

Dia mengatakan, meskipun Israel mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh drone tersebut, sejumlah besar drone tersebut melintasi perbatasan dengan aman ke wilayah udara Palestina dan mencapai target yang ditentukan.

BERITA TERKAIT

Pemimpin Hizbullah lebih lanjut mengatakan kalau Israel menutupi kerugiannya dalam operasi Hizbullah.

Dia mencatat bahwa sasaran utama adalah pangkalan mata-mata dan pangkalan pertahanan udara yang diserang.

Baca juga: Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel

Daerah Galilea Atas di Israel terbakar setelah Hizbullah melancarkan serangan pada hari Sabtu, (10/8/2024).
Daerah Galilea Atas di Israel terbakar setelah Hizbullah melancarkan serangan pada hari Sabtu, (10/8/2024). (X/Menchosint)

Nasrallah mengatakan, seluruh rudal Hizbullah menyasar situs militer Israel dibandingkan sasaran sipil.

Dia kemudian membantah klaim Israel kalau IDF lebih dulu menyerang sistem peluncur rudal Hizbullah sebagai serangan pendahuluan.

"Rezim Israel gagal untuk menyerang rudal strategis atau balistik Hizbullah," kata Nasrallah.

Pemimpin Hizbullah itu juga mencatat kalau serangan pendahuluan Israel tidak berdampak apa pun terhadap serangan balasan gerakan tersebut.

"Operasi pembalasan berjalan sesuai rencana," kata Nasrallah menekankan.

Dia juga mencatat kalau seluruh 'kegiatan' Israel terhenti karena operasi pembalasan Hizbullah.

Pemimpin Hizbullah tersebut mengatakan di akhir pidatonya bahwa gerakan tersebut tidak akan meninggalkan warga Palestina di Gaza seperti yang telah dilakukan sejak Oktober tahun lalu.

Dia menyatakan bahwa Hizbullahlah yang akan memutuskan tindakan pembalasan apa pun di masa depan.

(oln/khbrn/MNA/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas