Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Militer: Agresi Besar-besaran Israel di Tepi Barat Persis Buku A Place Under The Sun Netanyahu

Operasi militer besar-besaran tentara Israel di Tepi Barat dijelaskan terkait dengan wacana Israel Raya yang membentang dari Sinai Mesir hingga Saudi.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pakar Militer: Agresi Besar-besaran Israel di Tepi Barat Persis Buku A Place Under The Sun Netanyahu
AFP/JAAFAR ASHTIYEH
Tentara Israel beraksi selama penyerbuan di kamp pengungsi Palestina Nur Shams di dekat kota Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 28 Agustus 2024. - Sedikitnya 10 warga Palestina tewas dalam penyerbuan dan serangan Israel di beberapa kota di utara Tepi Barat yang diduduki, kata juru bicara Bulan Sabit Merah pada 28 Agustus. Operasi itu dilakukan dua hari setelah Israel mengatakan telah melancarkan serangan udara di Tepi Barat yang menurut Otoritas Palestina menewaskan lima orang. (Photo by JAAFAR ASHTIYEH / AFP) 

Pakar Militer: Operasi Militer Besar-besaran Israel di Tepi Barat Persis Buku A Place Under the Sun Netanyahu

TRIBUNNEWS.COM - Pakar militer dan ahli strategi asal Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi mengatakan kalau operasi militer besar-besaran yang dilakukan tentara Israel di Tepi Barat merupakan terjemahan dari visi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang ditulis dalam bukunya “A Place Under the Sun.”

Dalam bukunya ini, menurut Netanyahu, “negara Yahudi murni” harus berada di wilayah Palestina mulai dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania.

Baca juga:  From The River to The Red Sea, Bara Hamas ke Israel Bakar Hegemoni AS di Kawasan

Dalam buku itu, Netanyahu menyebut kalau minoritas Palestina yang tersisa di wilayah ini harus menerima hidup di bawah kedaulatan Israel atau pindah ke tempat lain, seperti diulas Khaberni, Jumat (30/8/2024).

 Al-Duwairi menilai operasi tersebut juga merupakan terjemahan literal dari apa yang diusulkan Komandan Distrik Militer Pusat tentara Israel, Avi Plaut, beberapa pekan lalu.

Saat itu, Plaut menyerukan manuver operasional di wilayah utara Tepi Barat, serupa dengan yang terjadi di Jalur Gaza.

Baca juga: Tepi Barat Jadi Gaza Part 2, IDF Ultimatum Warga Tulkarm untuk Pergi dalam 4 Jam, Mau Serbu RS Jenin

Namun pakar militer tersebut menunjukkan perbedaan kondisi di antara kedua wilayah tersebut, karena Gaza tidak mengalami kehadiran pendudukan Israel selama lebih dari dua dekade.

Berita Rekomendasi

"Dan hal ini memungkinkan wilayah tersebut (Gaza) membangun basis perlawanan yang kuat," katanya.

Baca juga: Operasi Lembah Yordan Tewaskan Tentara Israel, Qassam: IDF akan Diburu Hingga ke Gang di Tepi Barat

Pasukan Israel melakukan serbuan ke kota-kota di Tepi Barat bagian utara, termasuk Jenin, Tubas, dan Tulkarm dalam sebuah operasi militer terbesar dalam 22 tahun terakhir sejak 2002 silam ke wilayah Palestina tersebut, Rabu (28/8/2024).
Pasukan Israel melakukan serbuan ke kota-kota di Tepi Barat bagian utara, termasuk Jenin, Tubas, dan Tulkarm dalam sebuah operasi militer terbesar dalam 22 tahun terakhir sejak 2002 silam ke wilayah Palestina tersebut, Rabu (28/8/2024). (tc/tangkap layar)

Misi Israel di Tepi Barat

Dia menjelaskan kalau tentara pendudukan Israel memfokuskan operasinya di Tepi Barat pada 3 kamp Palestina, Jenin, Tulkarm, dan Tubas.

"Karena mereka (tiga kamp ini) adalah pusat kehadiran pejuang perlawanan Palestina," kata pakar tersebut menganalisis strategi Israel.

Tujuan IDF dalam operasi militer besar-besaran ini adalah penghancuran infrastruktur perlawanan, katanya.

"Selain itu ada aspek yang tidak diumumkan, yang merupakan implementasi rencana rahasia Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, untuk memperkuat kendali Israel atas wilayah Tepi Barat yang diduduki dan membatalkan segala upaya menjadi bagian dari negara Palestina," katanya.

Para petempur Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan PIJ yang berada di Tulkarm dan Jenin (Batalyon Tulkarm dan Batalyon Jenin) melakukan pembalasan atas kematian Muhammad Jaber alias Abu Shuja karena serangan militer besar-besaran Tentara Israel di Tepi Barat bagian Utara sejak Rabu (28/8/2024).
Para petempur Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan PIJ yang berada di Tulkarm dan Jenin (Batalyon Tulkarm dan Batalyon Jenin) melakukan pembalasan atas kematian Muhammad Jaber alias Abu Shuja karena serangan militer besar-besaran Tentara Israel di Tepi Barat bagian Utara sejak Rabu (28/8/2024). (khaberni)

Dari Jenin hingga Hebron Mendukung Milisi Perlawanan

Mengenai sejauh mana dukungan penduduk Palestina Tepi Barat terhadap milisi perlawanan, Al-Duwairi mengakui sulitnya melakukan survei untuk mengkonfirmasi hal ini, namun ia yakin bahwa lebih dari 80 persen penduduk Tepi Barat, mulai dari Jenin dan Tulkarm di utara hingga Hebron di selatan merupakan inkubator sosial yang kuat bagi perlawanan.

Al-Duwairi menunjukkan kalau faksi milisi perlawanan di Tepi Barat punya tantangan sangat berat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas