TRIBUNNEWS.COM - Rumah Sakit Pemerintah Jenin di Tepi Barat mengalami kekurangan pasokan air.

Namun saat sebuah truk pengiriman air hendak menuju RS tersebut, kendaraan itu dihentikan secara paksa oleh tentara Israel.

WAFA melaporkan, truk tangki air dicegat dari Pertahanan Sipil Jenin untuk mencapai rumah sakit pada Sabtu (31/8/2024).

Para tentara IDF ini terlihat berada di gerbang rumah sakit untuk menghentikan truk tangki air.

Akibat pemblokiran ini, direktur Pusat Pertahanan Sipil Jenin, Dargham Zakarneh mengatakan ini mengganggu layanan dialisis di RS tersebut, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Zakarneh mengungkapkan, saat ini layanan dialisis ginjal di RS Jenin membutuhkan 100 meter kubik air setiap hari untuk beroperasi.

Direktur rumah sakit, Wassim Bakr memperingatkan apabila pemblokiran terus terjadi, maka layanan dialis di RS tersebut akan dihentikan.

Serangan Israel di Jenin

Pasukan Israel telah melakukan penggerebekan di wilayah Jenin sejak hari Rabu (28/8/2024).

Pada hari pertama penggerebekan, buldoser Israel tampak menghancurkan Jenin, dikutip dari Al Mayadeen.

Aspal hingga infrastruktur bawah tanah hancur akibat serangan Israel.

Hingga pada hari keempat, serangan masih terus berlanjut.

Baca juga: Tak Ada Terowongan, Kenapa Tentara Israel Ambruk Juga Lawan Milisi Palestina di Jenin Tepi Barat?

Palestine TV menyiarkan video yang menunjukkan kehancuran di kota dan kampnya.

Kerusakan parah terlihat di lingkungan timur, tempat di mana toko-toko, infrastrukut dan Masjid Khalid ibn al-Walid mengalami rusak parah.

Bentrokan juga meluas ke kota Kafr Dan di sebelah barat Jenin.

Pada hari yang sama, tentara Israel membunuh dua warga Palestina di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat Utara.

Namun menurut keterangan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), tentara Israel melarang mereka untuk membawah jenazah warga Palestina tersebut.

"Kru tiba di lokasi jenazah dua martir di kamp Jenin, tetapi pasukan pendudukan mencegah mereka menerima jenazah dan meminta paramedis untuk pergi," katanya.

Pada hari Sabtu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa jumlah korban tewas di Tepi Barat utara sejak hari Rabu telah meningkat menjadi 22.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat setelah serangan brutal Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Serangan Israel di Tepi Barat telah menewaskan 674 warga Palestina.

Hampir 5.400 warga Palestina terluka dan lebih dari 10.300 ditangkap.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Jenin dan Konflik Palestina vs Israel