7 Fakta Kampanye Vaksinasi Polio di Gaza, Apakah Bantu Cegah Penyebaran Polio?
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan otoritas kesehatan Palestina, secara resmi memulai kampanye untuk memvaksinasi Polio anak-anak di Jalur Gaza.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
Bulan lalu, Abdel-Rahman Abu el-Jedian, seorang warga Palestina berusia 10 bulan, lumpuh sebagiansetelah terserang polio, yang tidak dapat ia terima karena keluarganya berulang kali mengungsi akibat operasi militer Israel.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terhentinya kampanye imunisasi rutin di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Gaza, telah menyebabkan munculnya kembali penyakit tersebut.
3. Bagaimana kampanye vaksinasi akan bekerja?
Sekitar 2.700 petugas kesehatan terlibat dalam kampanye tersebut, yang didukung oleh WHO, UNICEF dan badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan di Gaza.
Aksi ini secara resmi dimulai di bagian tengah daerah kantong itu pada hari Minggu (1/9/2024), dan akan berlangsung hingga tanggal 4 September.
Kampanye vaksinasi kemudian berlanjut ke Khan Yunis dan Rafah di selatan (5-8 September) dan provinsi Gaza utara (9-12 September).
Sejumlah anak diberikan dosis pertama di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis pada hari Sabtu (31/9/2024) sebelum peluncuran skala besar dimulai.
Sekitar 640.000 anak berusia antara satu hari dan 10 tahun akan menerima vaksin poliovirus tipe dua, yang akan diberikan sebagai dua tetes oral.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Gaza: Lebih dari 72.000 Anak Terima Vaksin Polio di Hari Pertama Kampanye
4. Apakah ada gencatan senjata selama program vaksinasi?
Pertempuran telah dihentikan di beberapa wilayah tertentu di Jalur Gaza untuk memungkinkan pusat kesehatan memberikan dosis vaksin.
Tetapi laporan apa pun mengenai gencatan senjata umum di daerah kantong itu adalah salah, menurut kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Israel hanya akan mengizinkan koridor kemanusiaan yang akan dilalui oleh para vaksinator dan area-area tertentu akan ditetapkan agar aman untuk pemberian vaksin selama beberapa jam,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (1/9/2024).
“Israel memandang penting pencegahan wabah polio di Jalur Gaza, termasuk untuk mencegah penyebaran epidemi di wilayah tersebut.”
Menurut PBB, durasi awal “jeda kemanusiaan” yang disetujui untuk memungkinkan vaksinasi adalah dari pukul 6 pagi hingga 3 sore (09:00-18:00 GMT) setiap hari.
Pejabat tinggi PBB sebelumnya telah menekankan bahwa satu-satunya cara efektif untuk memvaksinasi semua anak terhadap virus dan berbagai penyakit mematikan lainnya yang menyebar melalui Gaza adalah dengan mencapai gencatan senjata segera dan abadi.
5. Apakah vaksinnya aman?
Sejumlah berita muncul diberbagai jejaring sosial, mengutip pernyataan ilmuwan Israel yang secara keliru menyatakan bahwa vaksin polio yang direncanakan akan digunakan di Gaza adalah “eksperimen” dan berbahaya bagi warga Palestina dan Israel.