Demo Netanyahu, Serikat Buruh Terbesar Israel hingga Eks PM Yair Lapid Turun ke Jalan
Selain serikat buruh, sejumlah pihak yang mendukung aksi demo terhadap Netanyahu di antaranya Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Israel semakin mengalami kemerosotan ekonomi akibat perang.
Sekarang, ada ratusan ribu orang yang tidak bekerja dan ratusan ribu siswa tidak bersekolah.
Bandara, transportasi, sekolah, dan sektor swasta – teknologi, mekanik, manufaktur – ikut terlibat.
Situasi semakin mencemaskan, banyak orang khawatir perang berkepanjangan di Gaza bakal berdampak pada berbagai industri, terutama di Israel.
Mereka semua akan turun ke jalan untuk mengirim pesan kepada pemerintah bahwa sudah terlalu banyak waktu berlalu tanpa tercapainya kesepakatan.
Satu hari blokade ekonomi cukup signifikan untuk membuat pemerintah mengubah arah tindakan politik mereka, karena hal itu pernah terjadi di masa lalu.
Jumlah uang yang hilang hanya dalam satu hari merupakan sebuah pesan kepada pemerintah bahwa sesuatu perlu dilakukan secara berbeda di sini.
Seperti yang dilaporkan Al Jazeera, serikat buruh terbesar Israel, Histadrut menyerukan pemogokan umum yang dimulai pukul 06.00 waktu setempat.
Aksi itu bertujuan untuk menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Baca juga: Semprot Netanyahu, Menhan Israel: Kenapa Koridor Philadelphi Bisa Lebih Berharga dari Nyawa Sandera?
Sejumlah pihak yang mendukung aksi demonstrasi selain serikat buruh antara lain:
1. Produsen dan pengusaha utama Israel di sektor teknologi tinggi.
2. Pekerja di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv akan ditutup mulai pukul 08.00 waktu setempat
3. Walikota Givatayim, sebuah kota Israel dekat Tel Aviv.
4. Asosiasi Produsen Israel, yang menuduh pemerintah gagal dalam "tugas moral" untuk membawa kembali para tawanan hidup-hidup.
5. Pemimpin oposisi Israel dan mantan Perdana Menteri Yair Lapid, yang menyerukan penutupan ekonomi untuk menekan “Netanyahu dan kabinet kematian”.
Perjalanan Kereta Api Tertunda dan Dibatalkan
Berita YNet Israel melaporkan gangguan pada layanan kereta ringan di Tel Aviv dan Yerusalem Barat saat para pekerja bergabung dalam pemogokan umum yang diserukan untuk menekan pemerintah Netanyahu agar menjamin pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza.
Tevel Dan, perusahaan yang mengoperasikan layanan kereta ringan di wilayah metropolitan Tel Aviv mengatakan, layanan kereta akan "beroperasi dalam skala yang diperkecil" dan mungkin akan ada gangguan dan penundaan, menurut YNet.
Di Yerusalem Barat, Cfir mengatakan sistem kereta ringan kota itu tidak akan beroperasi sampai pukul 12:00 siang waktu setempat karena pemogokan yang diserukan oleh Histadrut, serikat buruh terbesar di negara itu.
"Layanan akan kembali normal setelah pemogokan berakhir," kata Cfir, menurut YNet.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)