Hamas Sebut Netanyahu Pilih Koridor Philadelphia Ketimbang Pembebasan Tawanan
Video yang dipublikasikan Hamas menuduh pasukan pendudukan Israel sengaja membunuh tawanan sebelum mengembalikan jasad mereka.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid meminta serikat buruh, pengusaha, dan pemerintah daerah di wilayah pendudukan Israel untuk bergerak.
Ia juga mengajukan petisi kepada Ketua Knesset untuk mengadakan rapat umum darurat guna membahas pencapaian kesepakatan terkait Gaza.
Lapid mengkritik Netanyahu dan kabinetnya.
"Netanyahu dan dewan kematian memutuskan untuk tidak menyelamatkan enam sandera yang masih hidup di Gaza,"
"Meskipun masih ada sandera yang masih hidup di Jalur Gaza, kesepakatan masih mungkin dicapai, tetapi Netanyahu enggan karena alasan politik."
"Israel sedang runtuh, dan tidak mungkin untuk terus seperti ini," paparnya.
Dua keluarga tawanan yang meninggal menolak permintaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berbicara dengan mereka.
Media Israel melaporkan komentar dari Kepala Mossad David Barnea, yang menyatakan bahwa kontroversi seputar pemulangan keluarga Gaza ke Gaza utara lebih kompleks daripada masalah Koridor Philadelphia .
"Posisi pribadi saya adalah akan lebih baik untuk mundur dari Philadelphi dan Netzarim untuk menyelamatkan para tawanan; tidak ada kebutuhan operasional untuk kedua rute ini," tegasnya.
Netanyahu mengorbankan tawanan
Menyusul pengumuman penemuan jenazah keenam tawanan tersebut, rapat kabinet mingguan Israel yang dijadwalkan pada hari Minggu (1/9/2024) dibatalkan.
Beberapa menteri telah menyatakan niat mereka untuk meminta pemerintah mempertimbangkan kembali pendiriannya mengenai Koridor Philadelphia guna memfasilitasi tercapainya kesepakatan yang akan memulangkan tawanan Israel tersebut.
Surat kabar Israel Haaretz mengutip seorang pejabat senior pemerintah Israel yang menuduh Netanyahu bertindak brutal.
Seorang menteri Likud mengatakan kepada situs berita Israel Walla! bahwa Netanyahu akan mencari alasan apa pun untuk menunda sampai semua tawanan mati.
Siapa Ron Arad?
Ron Arad adalah seorang tentara Israel yang ditangkap oleh pejuang dari gerakan perlawanan Lebanon Amal pada tanggal 16 Oktober 1986, saat melakukan serangan udara terhadap posisi Perlawanan di dekat kota Sidon di Lebanon selatan.