Israel Putus Pasokan Air dan Listrik ke Rumah Sakit di Jenin Tepi Barat Kerahkan Buldoser dan Sniper
Militer Israel mengerahkan kendaraan lapis baja, buldoser, dan penembak jitu mengepung Jenin Tepi Barat
Penulis: Muhammad Barir
Awal minggu ini, pasukan Israel juga menyerbu kota Palestina utara Tulkarem dan Tubas dalam operasi Tepi Barat terbesarnya sejak Intifada kedua pada tahun 2002.
Militer Israel mengakhiri serangannya di Tulkarem dan kamp Faraa dekat Tubas pada Kamis malam, yang memungkinkan pasukan Israel mengalihkan fokus operasi ke Jenin.
“Kami adalah Gaza lainnya, terutama di kamp-kamp pengungsi,” kata Nayef Alaajmeh, seorang warga kamp Nour Shams di Tulkarem, saat meninjau kerusakan setelah penarikan pasukan Israel.
Militer Israel mengklaim bahwa sejak melancarkan operasi di Tepi Barat awal minggu ini, pasukannya telah menewaskan sedikitnya 26 pejuang perlawanan dan menahan 30 warga Palestina yang dicari.
Hamas dan Jihad Islam Palestina mengklaim 13 dari mereka yang tewas adalah anggota mereka, menurut AFP.
Pada hari Minggu, seorang warga Palestina melakukan operasi penembakan di pos pemeriksaan Tarqumiya dekat Hebron, menewaskan tiga polisi Israel.
Beberapa jam kemudian, militer melanjutkan pembunuhan terhadap orang yang berada di balik operasi tersebut saat ia bersembunyi di sebuah rumah di Hebron.
Pada hari Jumat, dua bom mobil meledak di area pemukiman Gush Etzion dekat Hebron di selatan Tepi Barat yang diduduki.
Hamas dan PIJ memuji serangan bom mobil ganda tersebut, yang melukai dua tentara Israel dan seorang anggota tim keamanan pemukiman, tetapi gerakan perlawanan tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Di tengah meningkatnya kekerasan, perlawanan telah meningkat, tetapi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki belum melancarkan 'Intifada' atau pemberontakan baru yang sepenuhnya.
Dua sumber dalam Fatah, partai politik dominan di Otoritas Palestina (PA) yang secara terbuka berkoordinasi dengan Israel dan menekan perlawanan di Tepi Barat, mengatakan kepada Haaretz bahwa keraguan tersebut berasal dari ketakutan bahwa perang genosida yang dilancarkan Israel terhadap warga Palestina di Gaza dapat dilancarkan juga kepada mereka.
Warga Palestina di Tepi Barat khawatir "akan terjadi kehancuran yang disebar Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang, membunuh apa pun yang menggerakkan, menakuti, dan menghalangi orang," kata sumber tersebut.
Serangan Besar-besaran
Pasukan pendudukan Israel melanjutkan serangan besar-besaran terhadap kota Jenin dan kamp pengungsiannya untuk hari kelima berturut-turut.
Sejak dimulainya serangan Rabu lalu, kampanye militer agresif Israel telah mengakibatkan tewasnya 14 warga Palestina, sementara puluhan lainnya terluka atau ditahan.