Mongolia Tak Mau Tangkap Putin, Ukraina 'Ngambek'
Mongolia menjadi anggota ICC, namun pemerintah Ukhnaagiin Khürelsükh tidak menangkapnya. Bahkan mereka melakukan perjanjian-perjanjian ekonomi.
Editor: Hendra Gunawan
ICC menuduh Putin dan Komisioner Hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova melakukan "deportasi yang melanggar hukum" terhadap anak-anak dari "wilayah pendudukan Ukraina."
Namun Moskow menolak tuduhan tersebut sebagai tidak masuk akal, dengan menunjukkan bahwa pasukannya sedang mengevakuasi warga sipil dari zona pertempuran di mana mereka menghadapi bahaya yang mengancam dari serangan artileri dan pesawat tak berawak Ukraina.
Kiev menginginkan Putin ditangkap ICC karena merupakan aktor kunci invasi Rusia di Ukraina. Hingga kini peperangan terjadi dan pasukan Moskow berusaha mencaplok wilayah-wilayah Ukraina.
Sementara di Ulaanbatar sendiri terjadi aksi unjuk rasa mengibarkan bendera Ukraina selama kunjungan pemimpin Rusia Vladimir Putin ke ibu kota Ulaanbaatar.
Radio Liberty mengabarkan karpet merah digelar untuk Putin di Bandara Internasional Ulaanbaatar dan pasukan kehormatan berbaris.
Presiden Mongoliajuga mendampingi Putin ke Istana Pemerintah pada 3 September, di mana mereka memberikan penghormatan kepada patung Genghis Khan sebelum masuk ke dalam untuk pertemuan pribadi.