Media Asing Sorot Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia
Media umat Katholik, Barat, hingga Arab menyoroti lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
The Arab News juga ikut menyoroti lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Laporan The Arab News yang berjudul "Pope Francis arrives in Muslim-majority Indonesia", menyebut Fransiskus, yang tidak hanya merupakan pemimpin 1,4 miliar umat Katolik di dunia tetapi juga kepala negara Vatikan, mengirimkan ucapan salam seperti biasa ke setiap negara yang dilaluinya dalam perjalanan ke Indonesia, termasuk Iran, India, Pakistan, dan Turki.
Ia menyampaikan doa perdamaian, harapan kesejahteraan, atau berkah ilahi dalam pesan yang berbeda-beda di setiap negara.
Media asing yang menyoroti lawatan Paus Fransiskus lainnya adalah National Catholic Online, laporannya berjudul "A relentless Pope Francis lands in Indonesia, kicking off ambitious Asia, Oceania tour".
Paus yang tangguh itu tersenyum lebar, meski tampak sedikit lelah, saat ia tiba dengan pesawat di Roma, tampak gembira memulai perjalanan yang tampaknya diragukan banyak orang di Vatikan, baik dari segi jarak maupun permintaan.
Paus Fransiskus, yang akan berusia 88 tahun pada bulan Desember, akan bepergian dengan tim medisnya yang terdiri dari seorang dokter dan dua perawat.
Selain itu, para sekretaris Paus juga akan bepergian bersamanya ke Asia untuk memberikan dukungan tambahan, yang merupakan hal baru dalam perjalanan ini.
Seorang wartawan yang mendampingi Fransiskus dalam penerbangan memberinya sebuah kipas angin listrik genggam mini untuk membantunya tetap sejuk selama beberapa hari ke depan.
Paus tertawa terbahak-bahak atas hadiah itu — dan warnanya: putih, yang senada dengan jubah kepausannya.
Pemimpin umat Katholik sedunia itu disambut oleh Menteri Agama Indonesia dan dua anak berpakaian adat yang memberinya bunga.
Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas selama Paus Fransiskus Berkunjung ke Indonesia
Uskup Agung Piero Pioppo, nuncio apostolik (duta besar Vatikan) untuk Indonesia, menyambut Paus Fransiskus di landasan pacu pada pagi hari di Jakarta yang berkabut dan lembab.
Kardinal Luis Antonio Tagle, Pro-Prefek Departemen Evangelisasi, Uskup Agung Edgar Pena Parra, Pengganti Sekretariat Negara, dan Uskup Agung Paul Gallagher, Sekretaris Hubungan dengan Negara, semuanya turun dari pesawat kepausan pada awal upacara penyambutan.
Para pemimpin Muslim juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada Paus. Sheikh Yahya Cholil Staquf, ketua umum Nahdlatul Ulama, organisasi Muslim independen terbesar di dunia, menyambut baik kunjungan Paus Fransiskus, dengan mengatakan, “Nikmatilah negara persatuan, negara toleransi dan persaudaraan.”
Setelah penerbangan yang begitu panjang, Paus dijadwalkan menghabiskan sisa hari itu untuk beristirahat dan meredakan jetlag.