Militer Israel Bakal Pertahankan Kontrol Koridor Philadelphia, Upaya Gencatan Senjata Terancam Gagal
Netanyahu telah menghadapi kritik pedas dari banyak pihak di Israel atas posisinya mengenai Koridor Philadelphia, termasuk dari militer.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
Pengeboman berkelanjutan Israel di Gaza menewaskan 18 warga Palestina dalam serangan terbaru pada hari Rabu.
Pejabat Palestina mengatakan 4.000 penduduk terpaksa meninggalkan rumah mereka di bawah todongan senjata di Jenin timur, sementara PBB mengatakan pasukan Israel menggunakan "taktik seperti perang" terhadap warga sipil di Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga: Sandera Israel, Alexander Lobanov Memuji Hamas karena Telah Menyelamatkannya dari Bom Israel 10 kali
Serangan udara Israel di Kota Gaza menargetkan sekelompok orang di dekat sebuah sekolah di lingkungan Zeitoun, menewaskan sedikitnya tiga warga Palestina dan melukai banyak lagi.
Militer Israel melakukan serangan semalam di zona kemanusiaan al-Mawasi di Gaza tengah yang dianggapnya sebagai zona aman permanen.
Serangan pesawat tak berawak terhadap sebuah kendaraan di kota Tubas, Tepi Barat yang diduduki telah menewaskan lima warga Palestina, termasuk putra tahanan terkemuka Palestina Zakaria Zubeidi.
Ali Dar Ali, seorang koresponden Palestine TV, termasuk di antara lima warga Palestina yang ditahan dari provinsi Ramallah dan el-Bireh.
Netanyahu mengatakan militer Israel harus mempertahankan kontrol terbuka atas wilayah perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, yyang dikenal sebagai Koridor Philadelphia, di mana posisinya dianggap mengancam upaya gencatan senjata.
Setidaknya 40.861 orang tewas dan 94.398 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.
Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.
(Tribunnews.com/Nuryanti)