Militer Israel Bakal Pertahankan Kontrol Koridor Philadelphia, Upaya Gencatan Senjata Terancam Gagal
Netanyahu telah menghadapi kritik pedas dari banyak pihak di Israel atas posisinya mengenai Koridor Philadelphia, termasuk dari militer.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, militernya harus mempertahankan kontrol terbuka atas wilayah perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia.
Namun, Perintah Netanyahu ini disebut mengancam gagalnya upaya gencatan senjata.
Sikap Netanyahu terhadap koridor tersebut – yang direbut oleh pasukan Israel pada bulan Mei – telah menjadi hambatan utama untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Pasalnya, tekanan meningkat terhadap pemimpin Israel tersebut di tengah protes besar-besaran di dalam negeri yang menuntut agar dicapai kesepakatan yang memulangkan para tawanan dan kemarahan internasional karena jumlah warga Palestina yang dipastikan tewas oleh militer Israel di Gaza mendekati 41.000.
"Gaza harus didemiliterisasi, dan ini hanya dapat terjadi jika Koridor Philadelphia tetap berada di bawah kendali yang kuat," kata Netanyahu, Rabu (4/9/2024), dilansir Al Jazeera.
Netanyahu mengatakan, Israel harus mempertahankan kendali atas koridor tersebut untuk mencegah penyelundupan senjata ke Gaza.
Israel juga hanya akan mempertimbangkan penarikan diri dari lokasi strategis tersebut apabila diberi rencana alternatif untuk mengawasi daerah itu.
"Bawakan saya siapa pun yang benar-benar dapat menunjukkan kepada kita bahwa mereka benar-benar dapat mencegah terulangnya penyelundupan," kata Netanyahu.
"Saya tidak melihat hal itu terjadi sekarang. Dan sampai hal itu terjadi, kita akan sampai di sana," lanjut dia.
Dalam kesempatan itu, wartawan juga bertanya mengenai garis waktu Israel mengakhiri perangnya di Gaza.
"Berapa lama kita bisa melakukan ini? Selama dibutuhkan untuk mencapai kemenangan ini. Dan saya pikir kita semakin dekat," jawab Netanyahu.
Baca juga: Kiryat Shmona Dibakar Roket Hizbullah, Pemukim Israel Tak Punya Rumah untuk Pulang, Walkot Kesal
Netanyahu diketahui telah menghadapi kritik pedas dari banyak pihak di Israel atas posisinya mengenai Koridor Philadelphia, termasuk dari dalam militer.
Netanyahu juga dikritik oleh lembaga keamanannya sendiri yang meyakini pasukan Israel tidak perlu ditempatkan secara permanen di Gaza, dan sebaliknya dapat melancarkanerangan terarah jika diperlukan untuk menghentikan penyelundupan senjata.
Kata Hamas
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (5/9/2024), Hamas menyalahkan Netanyahu atas kebuntuan yang sedang berlangsung dalam perundingan gencatan senjata dan menuduh pemimpin Israel itu ingin memperpanjang perang di Gaza.