Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Anies ingin bentuk partai politik usai gagal maju Pilkada 2024 – Apa syarat pendirian parpol dan modal apa yang dibutuhkan?

Untuk mendirikan partai politik yang dapat eksis dan berpengaruh, Anies Baswedan disebut tidak hanya mengandalkan dukungan masyarakat…

zoom-in Anies ingin bentuk partai politik usai gagal maju Pilkada 2024 – Apa syarat pendirian parpol dan modal apa yang dibutuhkan?
BBC Indonesia
Anies ingin bentuk partai politik usai gagal maju Pilkada 2024 – Apa syarat pendirian parpol dan modal apa yang dibutuhkan? 

"Jadi partai-partai yang muncul usai reformasi dan berhasil adalah yang punya modal sosial dan modal finansial."

Aisah mencontohkan partai-partai baru—muncul pasca-reformasi—yang mampu masuk ke parlemen dan memiliki kedua modal tersebut, yaitu Gerindra, Nasdem, dan Demokrat.

‘Parpol terasosiasi dengan individu tertentu’

Rasa kekecewaan dalam praktik politik di Indonesia yang kemudian berujung pada keinginan untuk membentuk partai politik—seperti yang diwacanakan Anies—bukan kali pertama.

Rasa kekecewaan menjadi alasan Surya Paloh meninggalkan Partai Golkar dan mendirikan Partai Nasdem.

"Kenapa saya meninggalkan partai lama yaitu Golkar, dan kenapa harus membangun partai baru? Jelas karena saya memiliki kekecewaan," kata Paloh.

Kemudian, Partai Demokrat didirikan oleh SBY pascakekalahannya pada pemilihan calon wakil presiden dalam Sidang MPR pada 2001.

Serupa, rasa kekecewaan juga menjadi salah satu alasan Prabowo Subianto keluar dari Partai Golkar pada 2008 dan mendirikan Partai Gerindra.

BERITA TERKAIT

"Awalnya saya di Golkar, Golkar sudah dipegang pengusaha modal besar, mental-mental uang," kata Prabowo.

Pola ini, kata Cecep, kemudian membentuk situasi di mana akhirnya partai cenderung dikuasai oleh para pendirinya.

“Terjadi personifikasi di partai. Partai didirikan oleh tokoh-tokoh yang punya pengaruh dan akhirnya partai menjadi sangat terasosiasi dengan mereka,” kata Cecep.

Dampaknya, kata Cecep, para ‘pemilik’ partai tersebut memiliki kekuasaan dalam menentukan struktur hingga kebijakan strategis partai.

”Ketika ada orang-orang yang membutuhkan kendaraan politik tapi parpol sudah ada ‘pemiliknya atau pendirinya’ maka itu menjadi alasan buat orang-orang kemudian keluar dan mendirikan partai politik."

"Pola ini akan terus berulang jika tidak ada suksesi kepemimpinan hingga kaderisasi dalam parpol.”

Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas