Janji Trump jika Terpilih jadi Presiden AS 2024, akan Beri Elon Musk Jabatan di Pemerintahan
Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump mengumbar janji untuk Elon Musk dalam pidatonya hari Kamis (5/9/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump mengumbar janji untuk Elon Musk dalam pidatonya hari Kamis (5/9/2024).
Ia berjanji apabila terpilih dalam pilpres 5 November 2024, Trump akan membentuk komisi efisiensi pemerintah.
Nantinya, komisi efisien pemerintah akan dipimpin oleh miliarder Elon Musk.
"Saya membentuk komisi efisiensi pemerintah yang bertugas melakukan audit keuangan dan kinerja menyeluruh terhadap seluruh pemerintah federal dengan CEO Tesla dan Space X sebagai pimpinannya," katan Trump dalam pidatonya di Economic Club of New York, dikutip dari Daily Sabah.
Gagasan ini merupakan usulan Elon Musk.
Jarang sekali publik melihat bagaimana sebuah ide dari seorang pemimpin bisnis yang berpengaruh bisa masuk ke dalam platform kampanye.
Gagasan tersebut telah dibahas oleh mantan presiden AS dengan para pembantunya selama berminggu-minggu.
Musk menyampaikan gagasan itu kepada Trump bulan lalu selama wawancara yang ia adakan bersama mantan presiden itu di acara X.
"Saya pikir akan sangat bagus jika ada komisi efisiensi pemerintah yang mengkaji hal-hal ini dan memastikan bahwa uang pembayar pajak, uang hasil jerih payah pembayar pajak digunakan dengan cara yang baik. Saya akan senang membantu komisi semacam itu," kata Musk saat diwawancara.
Setelah gagasan tersebut diumumkan oleh Trump, Musk mengatakan dirinya berharap gagasannya segera terjadi.
Ia juga mengatakan akan mengabdi di AS tanpa perlu digaji.
"Saya berharap dapat mengabdi kepada Amerika jika ada kesempatan. Tidak perlu gaji, tidak perlu gelar, tidak perlu pengakuan," tulis Elon Musk di X, dikutip dari Axios.
Baca juga: Donald Trump Rilis 4 NFT Tema Superhero, Strategi Baru Gaet Suara di Pilpres AS 2024
Ini juga merupakan kali pertama Trump mengatakan bahwa Musk telah setuju untuk memimpin badan tersebut.
Namun ia tidak merinci secara rinci bagaimana komisi tersebut akan beroperasi.
"Bagaimana komisi itu akhirnya akan dikelola dan diarahkan masih belum diketahui," kata Brian Hughes, penasihat senior kampanye Trump, kepada wartawan pada hari Kamis, dikutip dari Economic Times.
Sementara itu, Trump mengatakan dirinya ia ingin memimpin kebangkitan ekonomi nasional ketika menjadi Presiden AS.
Dalam pidatonya, Trump kembali berjanji untuk memangkas tarif pajak perusahaan, mengenakan tarif pada barang impor, dan menghilangkan sepuluh regulasi untuk setiap regulasi baru yang diberlakukan.
Sebelumnya Trump melontarkan gagasan untuk memangkas tarif pajak perusahaan sebesar 21 persen menjadi 15 persen.
Namun ia mengklarifikasi bahwa hal itu hanya akan berlaku untuk perusahaan yang berproduksi di AS.
Selama pemilu ini, Trump dan Harris memiliki kebijakan yang berlawanan arah.
Keduanya sama-sama ingin menampilkan keunggulan masing-masing.
Terutama untuk bisnis Amerika.
Ekonomi Amerika ini menjadi sebuah isu penting dalam pemilihan tahun ini.
Trump dipandang sebagai pengurus ekonomi yang lebih kompeten oleh sebagian besar pemilih.
Menurut jajak pendapat, Trump memiliki sedikit keunggulan atas Harris dalam menentukan kandidat mana yang akan menangani ekonomi dengan lebih baik.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Donald Trump, Elon Musk dan Pilpres AS