Video Sandera Israel-AS sebelum Tewas, Minta Joe Biden Hentikan 'Kegilaan' di Jalur Gaza
Video sandera Israel-AS sebelum tewas, ia meminta Presiden AS Joe Biden mengupayakan pertukaran sandera di Jalur Gaza.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam, menyiarkan video tahanan Israel, Hersh Goldberg-Polin, yang merupakan satu dari enam sandera yang ditemukan tewas di dalam terowongan di Rafah, Jalur Gaza pada Sabtu (31/8/2024).
Hersh Goldberg-Polin memegang kewarganegaraan Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Ia meminta Presiden AS Joe Biden, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dan seluruh warga negara AS untuk melakukan segalanya untuk menghentikan perang, menghentikan kegilaan ini, dan segera membawanya pulang.
“Sejak kedatangan kami di Jalur Gaza, kami berusaha bertahan hidup, tanpa bantuan medis apa pun, dan dengan sedikit makanan dan air,” kata Hersh Goldberg-Polin dalam video itu.
Hersh Goldberg-Polin, yang lahir di California dan tinggal di wilayah pendudukan Yerusalem, menyatakan sejak kedatangannya di Jalur Gaza, ia tidak ingat kapan terakhir melihat matahari.
“Saya tidak ingat kapan terakhir kali dia melihat matahari atau menghirup udara," lanjutnya.
Menurutnya, yang terburuk dari semuanya adalah Israel berusaha membomnya tanpa henti sehingga Israel tidak harus memikul tanggung jawab dan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Hersh Goldberg-Polin juga mengirimkan pesan emosional kepada keluarganya, dan mengatakan dia tahu mereka melakukan segalanya untuk membawanya pulang.
Ia meminta keluarganya untuk tetap kuat demi dia, seperti diberitakan Al Mayadeen.
Brigade Al-Qassam Rilis Satu per Satu Video Sandera
Brigade Al-Qassam terus mempublikasikan klip video enam tahanan yang jenazahnya diumumkan oleh tentara pendudukan Israel telah ditemukan dari Jalur Gaza pada Sabtu lalu, yang memicu gelombang protes besar-besaran di Israel.
Baca juga: Sandera Israel, Alexander Lobanov Memuji Hamas karena Telah Menyelamatkannya dari Bom Israel 10 kali
Identitas enam mayat tersebut adalah Alex Lobanov, Eden Yerushalmi, Almog Sarusi, Sersan Kepala Ori Danino, Hersh Goldberg-Polin, dan Carmel Gat, seperti diberitakan BBC.
Pada Senin (2/9/2024), Brigade Al-Qassam merilis video sandera Israel, Eden Yerushalmi (24), yang mengaku ketakutan karena pemboman Israel yang tidak berhenti di Jalur Gaza.
"Pengeboman tidak berhenti di sini. Kami khawatir akan nyawa kami dan kami akan mati di sini," katanya.
Pada Selasa (3/9/2024), Brigade Al-Qassam menyiarkan klip video sandera Israel, Ori Danino (25), salah satu sandera yang ditemukan tewas.
Ori Danino menuduh pemerintah Netanyahu dan kabinet perang gagal melindungi Israel dan para pemukim pada tanggal 7 Oktober 2023.
Pada Rabu (4/9/2024), Brigade Al-Qassam merilis video dua sandera, Alex Lobanov dan Carmel Gat, yang mayatnya juga ditemukan pekan lalu.
Lobnov Alexander menuduh Netanyahu dan pemerintahnya mencoba membunuh para sandera untuk menghindari tercapainya kesepakatan pertukaran.
Ia menuntut agar Netanyahu menghentikan pengeboman dan mengembalikan para tahanan ke rumah mereka.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.861 jiwa dan 94.398 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (4/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 109 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel