Ukraina Babak Belur, Zelensky Bujuk NATO agar Lobi Rusia Akhiri Perang di Musim Gugur Ini
Zelensky tengah berupaya melobi negara-negara NATO agar kompak menekan Rusia menyetujui persyaratan perdamaian Kiev musim gugur ini.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky tengah berupaya melobi negara-negara NATO agar kompak menekan Rusia menyetujui persyaratan perdamaian Kyiv musim gugur ini.
"Untuk mencapai ini, kami membutuhkan sesuatu yang akan membantu kami mengakhiri perang ini, yaitu dengan memberikan tekanan yang menentukan pada Rusia untuk perdamaian sejati," kata Zelensky, mengutip portal lokal Rusia, RT International.
“Mari kita jadikan musim gugur ini sebagai waktu untuk mengakhiri agresi Rusia – dengan cara yang akan mengakhiri perang dan memulihkan tatanan keamanan internasional yang andal," imbuhnya.
Permintaan ini disampaikan oleh Zelensky setelah pihaknya merilis proposal perdamaian kepada pemerintah Rusia untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak 2022.
Namun, usulan tersebut ditolak oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Ajudan Presiden Rusia mengatakan bahwa Moskow tidak akan mengadakan pembicaraan damai dengan Kyiv, menyusul serangan lintas perbatasan Ukraina ke wilayah barat Rusia.
Penolakan ini mendorong Zelensky untuk merapat ke sekutunya, mencari dukungan guna menekan Rusia agar menyetujui persyaratan perdamaian Kyiv pada musim gugur ini.
Dalam kesempatan tersebut, Zelensky juga mendesak negara-negara Barat untuk membantu mengatur produksi senjata bersama di tanah Ukraina, termasuk pesawat nirawak dan rudal.
“Untuk mencapai hal ini, kami membutuhkan pendanaan. Kami siap untuk segera memproduksi segala sesuatu yang akan membantu kami mengakhiri perang ini,” tegas Zelensky.
Sebagai informasi, penolakan seperti ini bukan kali pertama dilakukan oleh Rusia. Sebelumnya, pada musim semi 2022, Moskow juga menolak mentah-mentah negosiasi perdamaian yang diajukan oleh Kiev.
Moskow menyatakan, tuntutan Zelensky untuk mengembalikan Ukraina ke perbatasan tahun 1991 sama sekali tidak dapat diterima. Alhasil, perang antara Moskow dan Kiev kembali berkecamuk.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-927: Pasukan Rusia Rebut Desa Zhuravka, Zelensky Minta Senjata Lagi
Ukraina Babak Belur
Dalam beberapa bulan terakhir, Kiev telah mengalami kemunduran di medan perang, terutama karena pasukan Rusia terus membuat kemajuan di Donbass dan bergerak menuju kota Pokrovsk.
Minggu ini, garis depan Ukraina yang secara strategis penting di sebelah barat DPR dilaporkan berhasil ditembus oleh pasukan Rusia.
Situasi kian memanas, bahkan membuat tepi Pokrovsk digambarkan sebagai kegagalan pertahanan total bagi militer Ukraina.