Heboh Jetblue Airlines Ubah Wilayah Israel Jadi 'Teritori Palestina' di Peta Penerbangannya
Dalam peta penerbangannya, JetBlue menghapus Golan Israel dan melabeli sebagian besar negaranya sebagai 'Wilayah Palestina.'
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Maskapai penerbangan Jetblue Airlines jadi perbincangan warga Israel dan komuitas dunia penerbangan karena menampilkan peta penerbangan yang menampilkan Israel sebagai 'Wilayah Palestina' pada layar yang terpasang di belakang kursi penumpang.
Pada peta penerbangannya, Jetblue Airlines tidak lagi memasukkan Dataran Tinggi Golan atau pembangian wilayah Tepi Barat dalam wilayah perbatasan Israel.
Yang menarik, penulisan kata-kata 'wilayah Palestina' pada peta penerbangan tersebut menggunakan font teks dengan ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan tulisan Israel, sehingga menutupi seluruh negara tersebut.
Sejumlah penumpang maskapai ini terkejut dan mengeluh, namun pihak perusahaan tidak menyampaikan permintaan maaf ataupun mengubah peta.
Menurut media Israel, YNet News, para penumpang bertanya-tanya apakah ini sebuah kesalahan atau merupakan perspektif baru mengenai perbatasan Israel. JetBlue menjawab bahwa layanan peta disediakan oleh pihak ketiga dan sekarang mencoba memahami dari mana peta itu berasal.
Dalam tanggapan mereka, manajemen Jetblue Airlines menyalahkan penyedia layanan eksternal daripada meminta maaf atau menjelaskan pilihan untuk menampilkan perbatasan Israel secara berbeda.
Perubahan peta Israel menjadi teritori Palestina di peta penerbangan Jetblue ini mengundang reaksi keras warga Israel di media sosial.
“Mengapa tidak mengambil pelajaran geografi dasar terlebih dahulu, daripada berurusan dengan penyedia layanan yang tidak dikenal?” tulis salah satu netizen di media sosial.
Pengguna lain menyarankan Jetblue memeriksa peta sebenarnya sebelum memposting konten.
Beberapa orang bercanda dan membandingkan kesalahan JetBlue dengan peta presentasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Rabu, yang tidak mencakup Tepi Barat.
Salah satu dari mereka menulis: "Agar adil terhadap JetBlue - bahkan perdana menteri Israel sendiri tidak sepenuhnya yakin apa perbatasan negaranya."
Peta tersebut masih ditampilkan pada penerbangan, dan JetBlue belum mengklarifikasi apakah akan mengubahnya atau membiarkannya tetap dipajang.
Baca juga: Awak Kabin Terpapar Omicron, JetBlue Airways Batalkan 1.280 Jadwal Penerbangan
Kontroversi seperti ini bukan yang pertama kali terjadi pada perusahaan tersebut.
Pada bulan April 2024, Jetblue Airlines secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan mengubah prosedurnya menyusul insiden di mana seorang penumpang Yahudi dari Florida mengeluhkan pin Free Palestine di seragam pramugari, yang mengakibatkan dia dikeluarkan dari penerbangan.