Warga Israel Demo Lagi, Protes karena Pemerintahan Netanyahu Gagal Bebaskan Sandera di Gaza
Warga Israel kembali memprotes kegagalan pemerintah dalam mengamankan pemulangan para sandera di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
Penerbangan yang datang terus berlanjut seperti biasa selama waktu itu, menurut Otoritas Bandara Israel.
Bank, beberapa mal besar, dan kantor pemerintah ditutup karena pemogokan, serta transportasi umum dibatasi.
Kota-kota di wilayah tengah Israel yang padat penduduk, termasuk Tel Aviv, turut serta dalam pemogokan, yang mengakibatkan jam sekolah dipersingkat dan tempat penitipan anak umum serta taman kanak-kanak dibatalkan.
Akan tetapi, banyak kotamadya, termasuk Yerusalem, tidak berpartisipasi dalam aksi mogok tersebut.
Media Israel melaporkan negara tersebut mengajukan banding ke pengadilan ketenagakerjaan untuk membatalkan aksi mogok tersebut, dengan mengatakan aksi itu bermotif politik.
Sebagai informasi, Israel telah mendapat tekanan yang meningkat dari Amerika Serikat (AS) dan sekutu lainnya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Namun, Netanyahu bersikeras agar Israel terus mengendalikan koridor Philadelphia , jalur sempit di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir, tempat Israel menuduh Hamas menyelundupkan senjata.
Meski begitu, Mesir dan Hamas telah membantahnya.
Sementara, Hamas menuduh Israel menunda perundingan gencatan senjata dengan mengeluarkan tuntutan baru.
Hamas telah menawarkan pembebasan semua sandera sebagai imbalan atas diakhirinya perang, penarikan penuh pasukan Israel, dan pembebasan sejumlah besar tahanan Palestina, termasuk militan terkemuka — secara umum persyaratan yang diminta berdasarkan garis besar kesepakatan yang diajukan Joe Biden pada bulan Juli.
Baca juga: Di Tengah Vaksinasi Polio di Gaza, Israel Lakukan Serangan Membabi Buta, 61 Orang Tewas dalam 48 Jam
Di Gaza, petugas kesehatan menyelesaikan tahap kedua dari kampanye vaksinasi polio yang dirancang untuk mencegah wabah besar-besaran.
Upaya tersebut, yang diluncurkan setelah kasus polio pertama di daerah kantong Palestina tersebut dalam 25 tahun, bertujuan untuk memvaksinasi 640.000 anak selama perang yang telah menghancurkan sistem perawatan kesehatan.
Tahap ketiga vaksinasi akan dilakukan di wilayah utara.
Di sisi lain, Israel terus melancarkan serangan militernya.