Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berhenti Jadi Pramugari Pilih Buka Warung Kaki Lima, Wanita Ini Sempat Ditentang Orang Tua

Cherry Tan menghabiskan enam tahun berikutnya terbang mengelilingi dunia dan menjelajahi negara-negara baru setiap dua hari sebelum membuka warung.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Berhenti Jadi Pramugari Pilih Buka Warung Kaki Lima, Wanita Ini Sempat Ditentang Orang Tua
Business Insider
Cherry Tan di warung kaki lima miliknya bekerja bersama suami. 

Terbang mulai terasa membosankan dan dia tidak yakin dengan stabilitas pekerjaan dan kemajuan karier sebagai pramugari, katanya.

Pada saat yang sama, suaminya, Duncan Hsu, yang kini berusia 36 tahun telah bekerja sebagai koki di sebuah hotel dan ingin memulai bisnisnya sendiri.

Tan melihat ini sebagai peluang bagi mereka untuk membuka warung kaki lima bersama di sebuah kopitiam — sebuah kedai kopi terbuka yang menjual berbagai hidangan dengan harga terjangkau di Singapura.




Jadi pada bulan Mei, pasangan itu menginvestasikan 30.000 dolar Singapura, atau sekitar $23.000, dari uang mereka sendiri untuk membuka kios di bagian barat Singapura.

Kedai Sederhana yang Laris Manis

Mereka menamai kedai itu Kiang Kiang Taiwan Teppanyaki dan merencanakan menu yang terinspirasi oleh gaya memasak Jepang yang diperkenalkan di Taiwan pada tahun 1970-an.

"Teppan" berarti "pelat besi," dan "yaki" berarti "panggang."

BERITA TERKAIT

Pengunjung dapat memilih antara steak, ayam, babi, atau halibut, lalu menambahkan nasi atau mi dan lauk tambahan.

Karena hidangannya terinspirasi oleh warisan Taiwan suaminya, dagingnya disajikan dengan saus lada hitam atau saus jamur ala Taiwan.

Sebagai pramugari di Singapore Airlines, Tan mengatakan ia memperoleh penghasilan sekitar SG$6.000, atau $4.600 per bulan, tergantung pada jumlah penerbangan yang ia naiki.

Ketika ia meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi pedagang kaki lima, Tan memperkirakan bahwa ia mengalami pemotongan gaji sebesar 50 persen.

Namun, Tan hanya melihat pemotongan gajinya sebagai bagian dari proses tersebut.

"Ini bukan tujuan akhir kami," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka berencana untuk memperluas bisnis di masa mendatang.

"Jadi, saya terpaksa menerimanya."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas