Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Minta AS Agar Tidak Memasukkan Klausul 'Gencatan Senjata Permanen' di Negosiasi dengan Hamas

Israel dilaporkan meminta Amerika Serikat (AS) untuk tidak menawarkan klausul "gencatan senjata permanen" atau "penarikan penuh" dari Jalur Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Minta AS Agar Tidak Memasukkan Klausul 'Gencatan Senjata Permanen' di Negosiasi dengan Hamas
anews/tangkap layar
Pasukan Pendudukan Israel (IDF) saat melakukan operasi militer darat di Jalur Gaza dalam perang yang sudah memasuki bulan ke-12 sejak pecah pada 7 Oktober 2023 seiring serangan Banjir Al Aqsa oleh gerakan perlawanan Palestina, Hamas. 

Dalam pertemuan pada hari Senin dengan keluarga tentara wanita yang saat ini ditawan di Gaza, Herzog mencatat bahwa "harga kesepakatan itu tinggi" dan memperingatkan bahwa "biayanya akan jauh lebih tinggi jika kita gagal mengembalikan sandera."

Dia mendesak seluruh sistem politik Israel untuk "bersatu dan mengambil langkah tegas" untuk memfasilitasi pembebasan tawanan.

Partai Otzma Yehudit, yang dipimpin oleh Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvir, mengkritik tajam Herzog, menuduhnya "berkolaborasi dengan propaganda Hamas" dan "fitnah berdarah kaum kiri ekstrem."

Partai tersebut menyatakan penentangannya yang berkelanjutan terhadap kesepakatan pertukaran tahanan yang dapat mengakibatkan "tambahan korban dan tawanan di masa mendatang."

Lebih jauh, Otzma Yehudit mengutuk seruan Herzog untuk "pemerintah persatuan" guna mengatasi situasi tawanan, dengan menyebutnya sebagai "tidak bertanggung jawab dan berpihak pada Hamas dan kaum Kiri ekstrem."

Partai tersebut menganjurkan "tekanan militer berat yang meningkat dan berkelanjutan" terhadap Gaza dan menyerukan penghentian bantuan kemanusiaan dan pengiriman bahan bakar ke wilayah tersebut "hingga semua sandera dibebaskan."

Sementara itu, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mendukung sikap Herzog bahwa pemerintah "berusaha keras untuk memulangkan para sandera dalam keadaan hidup" tetapi menekankan kalau pemerintah Israel tidak bersedia "melakukan bunuh diri kolektif" untuk mencapai tujuan ini.

Berita Rekomendasi

Ia juga mengkritik lambatnya kemajuan dalam "penghapusan kekuasaan sipil Hamas."

Selain itu, Ben-Gvir dan Smotrich sebelumnya mengancam akan menarik diri dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika pemerintahan tersebut menyetujui gencatan senjata atau pertukaran tahanan dengan Gaza.

Hal ini telah memperkuat tuduhan bahwa Netanyahu memimpin pemerintahan Ben-Gvir dan Smotrich dan menghalangi kesepakatan pertukaran tahanan untuk menghindari ketidakstabilan pemerintahannya.

(oln/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas