Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tuntut Diakhirinya Perang, Sekjen PBB: Saya Belum Pernah Lihat Tingkat Kematian seperti di Gaza

Sekjen PBB menuntut diakhirinya kematian dan kehancuran terburuk yang terjadi di Gaza.

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Tuntut Diakhirinya Perang, Sekjen PBB: Saya Belum Pernah Lihat Tingkat Kematian seperti di Gaza
Yuki IWAMURA / AFP
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Sekjen PBB menuntut diakhirinya kematian dan kehancuran terburuk yang terjadi di Gaza. 

Menurut apa yang disampaikan para pejabat kepada KAN, proposal penyelesaian AS mencakup semua poin yang disengketakan, yang terpenting di antaranya Koridor Philadelphia antara Jalur Gaza dan Mesir.

Dalam konteks yang sama, sumber Palestina mengatakan kepada KAN, yang tidak menyebutkan nama sumbernya, negosiasi "saat ini difokuskan pada jumlah tahanan senior Palestina di penjara Israel yang akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan potensial, bukan pada jumlah total tahanan yang akan dibebaskan."

Sumber tersebut menyebutkan, Hamas tidak mengubah jumlah tahanan yang dituntut untuk dibebaskan dalam kesepakatan tersebut dan tetap berpegang pada persyaratan lama.

Adapun Israel memperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan oleh kelompok Palestina Hamas di Gaza, beberapa di antaranya diyakini telah terbunuh.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Namun, upaya mediasi terhenti karena penolakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk memenuhi tuntutan Hamas guna menghentikan perang.

Baca juga: Strategi Merebus Katak, Cara Iran Membalas Kematian Ismail Haniyeh, Menguras Kemampuan Israel dan AS

Diketahui, serangan militer Israel terhadap Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, telah berlangsung selama 11 bulan, dengan perundingan gencatan senjata baru-baru ini gagal mencapai terobosan dan kekerasan di Tepi Barat mencapai titik tertinggi baru.

Berita Rekomendasi

Perang tersebut telah mengakibatkan kerusakan besar dan menyebabkan sekitar 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, seringkali berkali-kali.

Barisan tank Merkava Israel dalam operasi militer darat ke Jalur Gaza yang kini memasuki bulan ke-11. Sejauh ini, Israel belum mencapai target perang yang mereka tetapkan, termasuk memberangus Hamas.
Barisan tank Merkava Israel dalam operasi militer darat ke Jalur Gaza yang kini memasuki bulan ke-11. Sejauh ini, Israel belum mencapai target perang yang mereka tetapkan, termasuk memberangus Hamas. (khaberni/HO)

Update Perang Israel-Hamas

Diberitakan Al Jazeera, puluhan orang tewas dan banyak yang terluka dalam serangan Israel terhadap perkemahan tenda di al-Mawasi di Gaza selatan.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan 2,2 juta warga Palestina di Gaza masih sangat membutuhkan bantuan pangan dan mata pencaharian karena serangan Israel di wilayah kantong itu memasuki bulan ke-12.

Lebih dari 630.000 siswa di Gaza tidak akan kembali ke sekolah pada Senin, kata para pejabat, karena perang Israel di wilayah Palestina mengganggu sekolah untuk tahun kedua.

AS tidak menyelidiki pembunuhan warganya Aysenur Eygi di Tepi Barat minggu lalu, kata sejumlah pejabat, menekankan bahwa mereka sedang menunggu hasil investigasi Israel.

Baca juga: IDF Sebut Tak Ada Kekerasan Fisik pada 6 Mayat Sandera Israel yang Ditemukan di Rafah

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan tidak jelas apakah kampanye vaksin polio akan dilanjutkan di Gaza utara besok setelah pasukan Israel menahan dan mengancam staf PBB dalam perjalanan mereka untuk memulai peluncuran.

Israel telah menyampaikan pemberitahuan tentang niat mereka untuk merebut tanah dari desa-desa Palestina Asira al-Qibliya, Burin dan Madama, selatan Nablus di Tepi Barat yang diduduki, kantor berita Wafa melaporkan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas