Warga Israel Justru Disebut Tewas di Terowongan Gaza Buatan Netanyahu, Ayah Sandera Mengamuk
Warga Israel mengatakan anaknya tewas di terowongan Gaza yang dibangun oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
“Saya selalu berusaha berbicara dari hati dan tidak memperbesar perpecahan karena apa yang datang dari hati akan masuk ke dalam hati.”
“Saya amat berharap beberapa yang saya katakan bisa masuk ke dalam hatinya.”
Dia mengatakan Israel tengah menanti pulangnya 101 sandera. Kemudian, dia meminta pemerintah Israel mengakhiri “mimpi buruk” itu.
Sementara itu, Netanyahu mengaku akan terus berusaha memulangkan warga Israel yang masih disandera di Hamas.
“Saya mendengar tangisan keluarga sandera yang kehilangan anggota keluarga terkasih. Saya dan istri saya mengikut pertemuan yang menghancurkan hati kami hingga berkeping-keping,” ucap Netanyahu.
“Saya melakukan segalanya demi mengembalikan sandera dan memenangkan perang.”
Netanyahu mengaku bisa membalas ucapan Danino, tetapi dia memilih untuk tidak melakukannya.
Sejumlah anggota keluarga sandera dilaporkan enggan berbicara kepada Netanyahu.
Baca juga: Terowongan Hamas di Gaza adalah Labirin, Mantan Sandera Akui Israel Tidak Tahu Apa pun
Netanyahu sudah berulang kali dituding menolak kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera.
Unjuk rasa besar-besaran di Israel
Israel dilanda gelombang unjuk rasa besar-besaran yang digelar oleh warganya belakangan ini.
Diperkirakan sudah ada 750.000 warga Israel yang ikut turun ke jalan untuk mengkritik pemerintahan Netanyahu.
Para pengunjuk rasa meminta Netanyahu segera menyetujui kesepakatan pembebasan warga Israel yang disandera Hamas di Jalur Gaza.
Gelombang protes itu muncul setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan penemuan jasad enam warga Israel di sebuah terowongan di Gaza.
Keluarga sandera menyalahkan Netanyahu atas peristiwa itu. Mereka mengecam pemerintah Israel yang gagal mengamankan kesepakatan pembebasan sandera.