Nasib Pasien Gaza Utara Diambang Kematian Buntut Krisis BBM yang Melanda RS Indonesia
RS Indonesia yang berada di wilayah Gaza Utara terancam tutup usai mengalami krisi BBM parah.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Karena pemboman yang terus berlanjut dan pembatasan akses, hanya 4 dari 22 fasilitas kesehatan UNRWA yang masih beroperasi,'' ujar badan PBB itu dalam pernyataannya di X dikutip dari Almayadeen.
Kondisi ini yang kemudian membuat sejumlah rumah sakit termasuk RS Al-Shifa tidak dapat beroperasi secara maksimal.
Ini karena sejumlah alat kehilangan fungsi karena terputus dari jaringan listrik.
Situasi yang mendesak memaksa para staf untuk menggunakan jarum jahit untuk menjahit luka. Ada pula staf yang membungkus luka bakar besar dengan pakaian alih-alih perban.
Dengan stok dan bantuan yang terbatas, para dokter dan perawat rumah sakit di seluruh Gaza mulai putar otak memanfaatkan peralatan yang ada untuk menyelamatkan korban yang masih hidup.
Dokter-dokter di RS bahkan menggunakan senter di HP mereka untuk menambah cahaya saat menangani pasien.
Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, krisis kemanusiaan dan kesehatan yang melanda penduduk Gaza adalah bom waktu yang akan menyebabkan kematian banyak orang karena kelaparan, kehausan, dan wabah penyakit menular.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)