Jet Tempur SU-30SM Rusia Jatuh di Laut Hitam Dekat Sevastopol Saat Bombardir Ukraina
jet tempur itu kemungkinan mungkin ditembak jatuh sistem pertahanan udara portabel manusia (MANPADS) yang ditembakkan dari sebuah kapal di Laut Hitam
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Jet Tempur SU-30SM Rusia Jatuh di Laut Hitam Dekat Sevastopol Saat Bombardir Ukraina
TRIBUNNEWS.CO - Jet tempur Su-30SM Rusia dilaporkan jatuh di Laut Hitam pada malam 10 September 2024 di dekat Sevastopol saat melakukan operasi serangan yang menargetkan wilayah Ukraina.
"Pesawat yang lepas landas dari pangkalan udara Saki di Novofedorivka itu menghilang dari radar setelah meluncurkan empat dari enam misilnya ke target maritim," menurut laporan awal dilansir MNA, Kamis (12/9/2024).
Baca juga: Pasukan Ukraina Babak Belur, 1 Banding 10 Lawan Pasukan Rusia, Tentara Pilih Kabur dan Desersi
Sumber-sumber menyatakan kalau jet tempur itu kemungkinan mungkin ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara portabel manusia (MANPADS) yang ditembakkan dari sebuah kapal di Laut Hitam.
Meskipun penyebab pasti kecelakaan itu belum dikonfirmasi, laporan dari daerah tersebut menunjukkan kemungkinan serangan MANPADS.
Menurut informasi yang tersedia, kedua pilot diyakini tewas dalam insiden itu.
"Belum ada konfirmasi resmi mengenai nasib kedua awak pesawat, tetapi sangat mungkin keduanya tidak selamat," kata analis, demikian dilaporkan Defence Blog.
Heboh Rudal Iran di Tengah Perang Rusia-Ukraina
Terkait Perang Rusia-Ukraina yang terus berlanjut, pemberitaan internasional tengah dihebohkan oleh kabar rudal Iran yang dikirim ke Rusia untuk menyerang Ukraina.
Kendati Iran membantah mengirim 200 rudal seperti yang dikabarkan, sejumlah pakar militer telah melakukan analisis.
Yakni tentang manfaat,target serangan, hingga seberapa dampak kekuatan rudal produksi Iran tersebut.
Defence Express pada Rabu (11/9/2024) menuliskan, Institut Studi Perang (ISW) beropini, Rusia akan menggunakan rudal balistik yang dipasok Iran.
Tujuan Rusia adalah untuk mengurangi tekanan pada produksi rudal negara pimpinan Vladimir Putin.
Lalu ke mana rudal balistik tersebut ditargetkan?
ISW menganalisis, rudal Iran bakal diperuntukkan menyerang infrastruktur Ukraina.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada produksi rudal Rusia sendiri sekaligus mengintensifkan kampanye militernya.