Yahya Sinwar: Kematian Ismail Haniyeh Makin Menguatkan Perlawanan untuk Kalahkan Israel
Sinwar menyampaikan pernyataan tersebut dalam pesan yang ditujukan kepada berbagai pejabat negara Arab, yang telah menyampaikan belasungkawa
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Yahya Sinwar: Kematian Ismail Haniyeh Makin Menguatkan Perlawanan untuk Kalahkan Israel
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Gerakan Hamas yang kini juga menjadi kepala biro politik gerakan tersebut, Yahya Sinwar mengatakan kalau kematian pendahulunya, Ismail Haniyeh, dan para pejuang lain Palestina justru akan semakin menguatkan Perlawanan dalam perjuangannya untuk mengalahkan Israel.
Sinwar menyampaikan pernyataan tersebut dalam pesan yang ditujukan kepada berbagai pejabat negara Arab, yang telah menyampaikan belasungkawa kepada gerakan tersebut atas kematian Ismail Haniyeh.
Baca juga: Bagaimana Cara Yahya Sinwar Memimpin Hamas dari Bawah Tanah Saat Israel Kesetanan Memburunya?
“Darah murni ini dan konvoi para martir yang diberkahi hanya akan meningkatkan ketahanan dan kekuatan kami dalam menghadapi pendudukan Nazi Zionis hingga pendudukan (Israel) itu diusir dan dihapuskan dari tanah dan tempat-tempat suci kita,” kata Sinwar dalam pesan tersebut dilansir MNA, Kamis (12/9/2024).
Kemenangan akhir tersebut, tambahnya, akan diikuti oleh pendirian “negara merdeka yang sepenuhnya berdaulat oleh Palestina dengan [kota suci yang diduduki] al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kotanya.”
Kematian Haniyeh, juga menegaskan "kalau darah para pemimpin dan pejuang kita tidak lebih berharga daripada darah rakyat Palestina kita," kata pemimpin Hamas itu.
Ia berjanji untuk berkomitmen pada prinsip-prinsip yang dulu diperjuangkan oleh Haniyeh.
"(Prinsip) yang terpenting adalah "persatuan rakyat Palestina kita pada pilihan Jihad dan perlawanan, dan penyatuan kata-kata bangsa Arab dan Islam kita dan penolakan terhadap perpecahan dan perselisihan," ujar Sinwar.
Sinwar mengatakan solidaritas seperti itu akan berkontribusi pada pembentukan front persatuan melawan musuh Zionis, yang ia sebut sebagai "musuh sejati bangsa kita, dan ancaman terbesar, yang didorong oleh ambisi ekspansionisnya untuk mencuri sumber daya dan kemampuan bangsa."
Seperti diketahui, Ismail Haniyeh dibunuh pada akhir Juli selama kunjungannya ke ibu kota Iran, Teheran, karena berpartisipasi dalam upacara pelantikan Presiden baru Republik Islam, Masoud Pezeshkian.
Israel Tawarkan Sinwar ke Luar dari Gaza Hidup-hidup dengan Syarat
Soal keberadaaan pemimpin Hamas, Israel memberikan penawaran kepada pemimpin Hamas, Yahya Sinwar untuk keluar dengan aman dari Jalur Gaza.
Namun Israel memberikan persyaratan, yakni imbalan pembebasan para sandera.
Demikian dikatakan oleh utusan Israel untuk urusan sandera, Gal Hirsch, kepada Bloomberg News.
"Saya siap memberikan perjalanan yang aman bagi Sinwar, keluarganya, siapa pun yang ingin bergabung dengannya," kata Hirsch kepada biro berita Bloomberg di Washington DC.