Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malaysia Geger! 402 Anak Panti Sosial Korban Pelecehan Seksual, 13 Disodomi, Diduga Sekte Terlarang

Polisi Malaysia menggerebek 20 panti asuhan di Selangor dan Negeri Sembilan yang diduga terkait dengan GISBH.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Malaysia Geger! 402 Anak Panti Sosial Korban Pelecehan Seksual, 13 Disodomi, Diduga Sekte Terlarang
CNA
Polisi bersama dengan pihak berwenang lainnya seperti departemen kesejahteraan menggerebek Pusat Jagaan Limpahan Kasih kemarin atas tuduhan pekerja anak serta pelecehan seksual. 

"Kami merasa perlu mengambil sampel DNA."

Otoritas agama Islam di negara bagian Selangor, Malaysia, mengatakan minggu ini bahwa mereka memantau dengan ketat aktivitas GISB.

"(Kami) tetap waspada terhadap fakta-fakta apa pun yang mengarah pada penyimpangan dari ajaran Islam yang benar," kata mereka.

Negara multietnis ini memiliki sistem hukum jalur ganda, di mana umat Islam tunduk pada hukum syariah di wilayah tertentu.

Badan anak-anak PBB telah menggarisbawahi "kengerian yang tak terbayangkan" yang dihadapi oleh para korban.

"Anak-anak ini telah mengalami kengerian yang tak terbayangkan dan akan membutuhkan dukungan medis dan psikososial profesional jangka panjang," kata Robert Gass, perwakilan Malaysia untuk UNICEF.

Kasus ini juga menggemparkan warga setempat.

Berita Rekomendasi

 Anwar Ibrahim Buka Suara

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menginginkan penyelidikan terhadap rumah kesejahteraan yang diduga terkait dengan Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISBH) dipercepat.

Berbicara kepada media di Masjid Al-Iman Kg Desa Putra di sini, Anwar mengatakan dia akan menyerahkannya kepada polisi dan otoritas agama untuk menyelidiki tuduhan yang dibuat dan mengambil tindakan hukum yang diperlukan.

“Departemen Agama Islam punya kewenangan investigasi. Biar mereka yang menyelidiki apakah tuduhan-tuduhan itu benar karena ini masalah penyalahgunaan kekuasaan, agama, dan anak-anak yang sangat besar.

"Banyak yang bertanya kepada saya mengapa tindakan yang diambil tertunda begitu lama, maka saya telah (memerintahkan) untuk segera mengambil tindakan dan membuat laporan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas