Takut Diserang Iran, Israel Salahkan AS: Proksi Teheran Masih Jadi Ancaman Besar bagi Kami
Israel menyalahkan Amerika Serikat (AS) karena dianggap tak bersikap tegas terhadap Iran dan proksi-proksinya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
"Mereka memperlakukan Hamas seperti mereka selalu memperlakukan Iran, sangat hati-hati," lanjut Kepala Keamanan itu.
"Kami menghadapi Hizbullah di utara, beberapa kelompok teroris termasuk Hamas di Tepi Barat, Houthi yang menguasai Laut Merah di selatan serta Hamas, dan Suriah. Belum lagi Irak," pungkasnya.
Panglima Tertinggi IRGC Pastikan Serangan Balasan kepada Israel
Sebelumnya, Iran melayangkan ancaman baru terhadap Israel terkait serangan balas dendam.
Ancaman itu disampaikan Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Hossein Salami, Minggu (8/9/2024).
Hossein meyakini serangan Iran akan membuat Israel mengalami mimpi buruk.
"Mimpi buruk pembalasan Iran akan membayangi Israel," tegasnya, Minggu, dikutip dari Iran International.
Baca juga: Panglima IRGC: Tanda-tanda Kejatuhan Israel Makin Nyata, Yakinlah Pembalasan Akan Datang!
Ia juga memastikan serangan terhadap Israel akan berbeda dari sebelumnya.
Saat ditanya kapan, di mana, dan bagaimana serangan itu akan dilakukan, Salami hanya memastikan pembalasan terhadap Israel bakal terlaksana.
"Ini (serangan Iran) akan berbeda, semua orang akan segera mengetahuinya," kata Salami.
Sementara itu, pejabat Iran mengisyaratkan respons Teheran mungkin tidak melibatkan serangan langsung berskala besar.
Bahkan, pernyataan Salami pada Minggu, dianggap sebagai kemungkinan bagi Iran menghindari eskalasi besar.
Pernyataan Salami terindikasi menunjukkan respons yang lebih terencana, mungkin asimetris, ketimbang operasi militer langsung dan terbuka.
Sejak kematian Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli 2024, Iran terus mengeluarkan ancaman terhadap Israel.
Namun, hingga saat ini, belum ada serangan langsung dari Iran.