WHO Evakuasi 97 Pasien dari Jalur Gaza ke Abu Dhabi untuk Perawatan Medis
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengevakuasi 97 pasien dan korban luka parah dari Jalur Gaza untuk menerima perawatan medis di Abu Dhabi, UEA.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
WHO menguraikan jumlah cedera tulang belakang, cedera otak traumatis, dan luka bakar parah juga meningkat secara signifikan.
Cedera anggota tubuh yang parah merupakan kebutuhan utama untuk rehabilitasi.
Di antara korban luka-luka itu terdapat “ribuan wanita dan anak-anak.”
WHO juga menyoroti meningkatnya tantangan dalam menyediakan perawatan yang diperlukan karena ketidakamanan, kurangnya pasokan, serangan dan perintah evakuasi yang membuat banyak fasilitas medis tidak dapat berfungsi.
“Pada akhirnya, pengobatan terbaik untuk semua pasien adalah gencatan senjata," tutur WHO.
Perang Israel-Hamas
Dikutip dari Al Jazeera, berikut ini ringkasan perkembangan terkini Perang Israel-Hamas:
- Pasukan Israel menyerang kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Eskalasi tersebut dilaporkan telah menewaskan sedikitnya enam orang, sehingga jumlah total warga Palestina yang tewas di seluruh wilayah kantong itu selama 24 jam terakhir menjadi 40.
- Juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim Israel bahwa beberapa staf UNRWA yang tewas dalam serangan Israel di sekolah pusat Gaza adalah pejuang Hamas.
- Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel mundur dari kota Tulkarem dan Tubas serta kamp-kamp pengungsi di dekatnya, setelah operasi militer yang mematikan dan berlangsung selama berhari-hari di provinsi utara.
- Di Lebanon, setidaknya tiga orang, termasuk seorang anak, tewas setelah Israel melancarkan serangan pesawat tak berawak terhadap dua sepeda motor di sebuah desa selatan, menurut Kantor Berita Nasional negara itu.
- USS Theodore Roosevelt sedang menuju pulang, mengakhiri langkah langka Pentagon untuk mempertahankan dua kapal induk Angkatan Laut AS di Timur Tengah selama berminggu-minggu di tengah kekhawatiran akan perang yang lebih luas.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)