Hasil Otopsi Aktivis Turki-AS: Aysenur Ezgi Eygi Tewas Akibat Tembakan Langsung di Kepala oleh IDF
Laporan otopsi menunjukkan bahwa aktivis Turki-Amerika, Aysenur Ezgi Eygi ditembak langsung di kepala oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
“Saya berharap pemerintah Amerika akan menunjukkan kepekaan yang sama (seperti otoritas Turki)," katanya.
Surat Perintah Penangkapan Internasional
Sebelumnya, otoritas Turki akan mengajukan surat perintah penangkapan internasional bagi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Aysenur.
Al Jazeera melaporkan, Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc mengatakan negaranya memiliki bukti terkait pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi oleh militer Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Oleh karena itu, Ankara bakal mengajukan surat perintah penangkapan internasional bagi mereka yang bertanggung jawab.
Awalnya, Turki telah mengumumkan akan melakukan penyelidikan sendiri atas pembunuhan Eygi dan akan membawa kasus tersebut ke PBB dan mendesak badan tersebut untuk meluncurkan penyelidikan independen.
Tunc mengatakan kantor kejaksaan agung Ankara sedang menyelidiki “mereka yang bertanggung jawab atas kesyahidan dan pembunuhan saudari kami, Aysenur Ezgi Eygi”.
Erdogan Kecam Israel
Dikutip dari CNN, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Israel pada hari Sabtu (7/9/2024) karena telah membunuh seorang aktivis Turki-Amerika Serikat (AS) Aysenur Ezgi Eygi dengan 'kejam'.
"Kemarin, mereka (Israel) telah membunuh anak kecil kami dengan kejam, Aysenur Ezgi Eygi,"
"Hingga saat ini, mereka telah membunuh lebih dari 40.000 warga sipil tak berdosa, termasuk 17.000 anak-anak," kata Erdogan, dilansir Anadolu.
"Mereka menyerang secara biadab dan menumpahkan darah tanpa pandang bulu, baik itu anak-anak, wanita, remaja, maupun orang tua," tambahnya.
Laporan otopsi Eygi mengonfirmasi bahwa dia terbunuh oleh peluru penembak jitu Israel di kepala, menurut keterangan gubernur Nablus Ghassan Daghlas pada hari Sabtu (7/9/2024).
Erdogan menyatakan menentang terorisme negara Israel adalah tugas Islam, dan juga masalah nasional.
Presiden Turki itu juga menekankan bahwa situasi di Gaza bukan sekadar konflik antara Israel dan Palestina, tetapi pertikaian antara Zionisme ekspansionis dan umat Islam yang mempertahankan tanah air mereka.
Ia menunjukkan bahwa baik di Turki maupun di beberapa negara Islam, ada kesalahpahaman bahwa masalah ini jauh dari mereka, yang menurutnya merupakan kesalahan serius.