Perempuan Irak yang Jadi Komandan IRGC Iran Dibunuh di Deir Ez-Zor Suriah
Al-Sudani dikenal karena kesetiaannya yang kuat kepada Iran dan Korps Garda Revolusi Iran, dan dia melayani kepentingan Iran di kota tersebut
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Perempuan Irak yang Jadi Komandan IRGC Iran Dibunuh di Deir Ez-Zor Suriah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga negara Irak yang bertugas sebagai komandan di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dibunuh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di Deir Ez-Zor, Suriah, demikian dilaporkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) pada Minggu (15/9/2024.
Komandan tersebut, Ruqayah Kazem Al-Sudani, yang juga dikenal sebagai Umm Zainab, “dibunuh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di kota Deir Ezzor di wilayah yang dikuasai oleh pasukan rezim dan milisi yang didukung Iran."
"Jasadnya menunjukkan luka tembak dan dibuang di sebuah bangunan terbengkalai di lingkungan Al-Muwazzafein di kota tersebut,” menurut pernyataan dari Observatorium tersebut dilansir Shafaq, Senin (16/9/2024).
Baca juga: Israel Dikepung Perlawanan: Drone Hizbullah Tembus 30 Km, Rudal Houthi 15 Menit Hantam Tel Aviv
Observatorium tersebut menambahkan, “Pemimpin yang dibunuh tersebut telah lama tinggal di Damaskus, sebelum pindah ke kota Al-Bukamal di mana ia berpartisipasi dalam pendirian apa yang disebut “Kantor Al-Asdiqaa” (Kantor Sahabat), kemudian ia pindah ke kota Al-Mayadeen dan akhirnya ke kota Deir Ez-Zor.”
Al-Sudani "dikenal karena kesetiaannya yang kuat kepada Iran dan Korps Garda Revolusi Iran, dan dia melayani kepentingan Iran di kota tersebut."
Pernyataan tersebut mengatakan, "Umm Zainab dituduh terlibat dalam beberapa pembunuhan, serta merekrut anak-anak dan wanita untuk kepentingan Pusat Kebudayaan Iran. Dia juga memiliki hubungan yang kuat dengan beberapa pemimpin militer, termasuk warga Iran."
Peran Pasukan Quds Iran
Meskipun tidak ada warga Irak yang diketahui secara resmi dalam IRGC, organisasi tersebut memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap beberapa faksi Irak, khususnya melalui Pasukan Quds, yang berfungsi sebagai cabang operasional IRGC di luar negeri.
Pasukan Quds telah memainkan peran penting dalam membentuk tindakan dan kesetiaan faksi-faksi ini, khususnya di bidang yang terkait dengan keamanan dan koordinasi militer.
Observatorium tersebut juga menjelaskan peran pusat-pusat kebudayaan Iran di wilayah tersebut, dengan menyatakan bahwa mereka "sangat berfokus pada anak-anak, menyediakan kursus pendidikan gratis yang ditujukan bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun, khususnya untuk kualifikasi sekolah dasar dan menengah.
Upaya-upaya ini mengeksploitasi kemiskinan yang parah dan kondisi kehidupan yang buruk di wilayah-wilayah yang dikuasai rezim, di mana keluarga tidak mampu membiayai pendidikan swasta.
Pusat-pusat tersebut juga menyediakan perlengkapan sekolah dan mengundang anak-anak untuk menghadiri berbagai acara.” Menurut Observatorium, terdapat empat pusat budaya utama Iran di provinsi Deir Ezzor: Pusat budaya di al-Bukamal, Dua pusat di Deir ez-Zor: satu di lingkungan al-Qusur, dan satu lagi di distrik al-Dahiya.
Selain itu, satu pusat berada di al-Mayadin, dan satu lagi berada di kota Hatlah, di utara Deir ez-Zor.
Iran tidak pernah mengklaim keberadaan pusat-pusat tersebut.