Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDF Diam-diam Akui Bunuh Tiga Sandera Israel dalam Serangan Udara Gaza, Dibunuh dengan Gas Beracun

Militer Israel mengakui pada tanggal 16 September bahwa tiga tawanan yang ditahan Hamas di Gaza kemungkinan tewas akibat gas beracun.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in IDF Diam-diam Akui Bunuh Tiga Sandera Israel dalam Serangan Udara Gaza, Dibunuh dengan Gas Beracun
Tangkapan layar Youtube/Times of India
TEWAS KARENA IDF- Tiga tawanan Israel tewas karena serangan udara Israel. Setelah menyelesaikan investigasi internal, militer Israel mengatakan bahwa sangat mungkin bahwa Kopral Nik Beizer, Sersan Ron Sherman, dan Elia Toledano yang ditawan tewas sebagai akibat sampingan dari serangan militer Israel yang menargetkan Ahmed al-Ghandour, komandan sayap militer Hamas di Gaza utara. 

IDF Diam-diam Akui Bunuh Tiga Sandera Israel dalam Serangan Udara Gaza, Dibunuh dengan Gas Beracun

TRIBUNNEWS.COM- Israel diam-diam mengakui telah membunuh tiga sandera Israel dalam serangan udara di Gaza.

Ibu dari salah satu tawanan Israel menuduh tentara Israel sendiri pada bulan Januari telah membunuh putranya dengan 'menguburnya' di 'kuburan beracun'

Militer Israel mengakui pada tanggal 16 September bahwa tiga tawanan yang ditahan Hamas di Gaza kemungkinan tewas akibat gas beracun akibat serangan udara yang menargetkan seorang komandan senior Hamas pada bulan November.

The New York Times melaporkan bahwa setelah menyelesaikan investigasi internal, militer Israel mengatakan bahwa sangat mungkin bahwa Kopral Nik Beizer, Sersan Ron Sherman, dan Elia Toledano yang ditawan tewas sebagai akibat sampingan dari serangan militer Israel yang menargetkan Ahmed al-Ghandour, komandan sayap militer Hamas di Gaza utara.

Militer mengatakan pihaknya sedang menyampaikan penilaian probabilitas tinggi berdasarkan lokasi ditemukannya jasad tawanan pada bulan Desember, serta materi intelijen, analisis serangan, laporan patologis, dan pemeriksaan forensik.

Pada bulan Januari, ibu Sersan Ron Sherman menuduh tentara membunuh putranya dengan gas beracun setelah menerima laporan otopsinya.

Berita Rekomendasi

Al Mayadeen melaporkan mayat-mayat itu diambil dari Jabalia, dekat lokasi yang dibombardir oleh tentara Israel.

Angkatan Darat memberi tahu ibu Sherman, Maya, bahwa penyebab kematian tidak diketahui setelah dilakukan penyelidikan.

Menurut Maya, putranya, Ron, dibunuh oleh tentara Israel yang membanjiri terowongan tempat ia disekap dengan gas beracun, yang menyebabkannya mati lemas.

"Ron memang dibunuh. Bukan oleh Hamas. Pikirkan lebih ke arah Auschwitz dan kamar mandi, tetapi tanpa Nazi dan Hamas sebagai penyebabnya. Tidak ada penembakan yang tidak disengaja, tidak ada laporan, pembunuhan berencana, pemboman dengan gas beracun," tulisnya di media sosial.

Menurut otopsi, jari-jari Sherman hancur saat mencoba melarikan diri dari terowongan yang tertutup.

“Mereka menemukan bahwa beberapa jarinya juga hancur, tampaknya karena upaya putus asanya untuk keluar dari kuburan racun yang dikubur oleh IDF [tentara Israel] di dalam dirinya ketika ia mencoba menghirup udara, tetapi ia hanya menghirup racun IDF,” kata Maya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menyabotase perundingan gencatan senjata dengan Hamas yang akan mengarah pada berakhirnya perang dan pembebasan sekitar seratus tawanan Israel yang tersisa di Gaza dan ribuan warga Palestina yang ditawan di penjara-penjara Israel.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas