Israel Deteksi Fasilitas Rudal Balistik Mesir yang Digali di Pegunungan Sinai
Satelit Israel deteksi pengembangan fasilitas rudal balistik Mesir yang digali jauh di Pegunungan Sinai. Media Ibrani bertanya-tanya, untuk apa itu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel, Nziv, mengungkapkan gambar satelit yang menunjukkan landasan peluncuran rudal balistik jarak menengah dan jauh jauh di Pegunungan Sinai, Mesir.
“Gambar-gambar ini menunjukkan situs-situs yang digali jauh di pegunungan, dan operasi konstruksi terus berlanjut,” lapornya, Selasa (17/9/2024).
“Mesir sedang berupaya memperkuat kemampuan militernya dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, melalui senjata rudal," lanjutnya.
Sementara itu, sebuah laporan dari situs berita Israel, Jewish Press, mengatakan Mesir sedang membangun fasilitas tersebut.
“Mesir sedang membangun lokasi peluncuran rudal balistik jarak menengah dan jauh," lapor Jewish Press, Selasa.
Surat kabar tersebut berupaya untuk tidak membahas platform tersebut terhadap keamanan Israel dan mengatakan Israel tidak memiliki alasan untuk khawatir.
"Mesir sangat tertarik untuk memiliki rudal balistik sejak tahun 1960an, ketika negara tersebut merekrut ilmuwan Jerman yang dikatakan sedang mengerjakan proyek Nazi V2 untuk mempersenjatai diri dalam pertempuran terakhir melawan Israel," klaim surat kabar itu.
Pada Juli lalu, beberapa surat kabar Israel mengungkapkan gambar satelit yang disebutnya sebagai landasan peluncuran rudal balistik yang terletak jauh di pegunungan di Mesir, seperti diberitakan Ray Al-Youm.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.226 jiwa dan 95.413 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (16/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Palestinian News Networks.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengeklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Baca juga: Mesir Jadi Mediator Israel-Hamas, AS Beri Hadiah: Loloskan Bantuan Militer secara Penuh
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel