Jenderal Israel Ori Gordin Usulkan Zona Penyangga di Perbatasan Lebanon, Ini Tujuannya
Jenderal Israel mengklaim kondisi menguntungkan untuk dibentuknya zona penyangga Lebanon.
Penulis: Muhammad Barir
Anggota gerakan tersebut dilaporkan mengirim pesawat tak berawak dan balon dari pemukiman Israel di Hanita dan Adamit ke Lebanon, membawa selebaran dalam bahasa Ibrani dan Arab yang menuntut penduduk Lebanon Selatan mengungsi.
Selebaran itu bertuliskan, "Peringatan! Ini adalah Tanah Israel milik orang Yahudi. Anda diminta untuk segera mengungsi," dan menyertakan peta yang menunjukkan arah evakuasi.
Pada bulan-bulan sebelum perang Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober, anggota gerakan pemukim religius Israel menganjurkan dilancarkannya perang berdarah untuk menaklukkan dan membersihkan etnis daerah kantong tersebut dan membangun pemukiman baru bagi warga Yahudi Israel di sana.
Tujuannya untuk Mengusir Hizbullah dari Perbatasan
Panglima Tertinggi Israel Usulkan Pembentukan Zona Penyangga di Lebanon Selatan
Saran tersebut muncul di tengah serangan lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah
Seorang komandan militer tinggi Israel telah mengusulkan pembentukan zona penyangga Israel di Lebanon selatan untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan.
Kepala Komando Utara Mayjen Ori Gordin meminta izin dalam pertemuan tertutup untuk membuat zona penyangga di Lebanon di bawah kendali Israel, surat kabar Israel Hayom melaporkan pada hari Senin.
"Gordin berpendapat bahwa kondisi saat ini menguntungkan bagi IDF (angkatan darat) untuk segera melaksanakan langkah tersebut," kata harian itu, mengutip kematian banyak pejuang Hizbullah di dekat perbatasan selama 11 bulan terakhir dan evakuasi warga sipil dari Lebanon selatan.
“Penurunan signifikan dalam kehadiran warga sipil ini akan memungkinkan IDF (angkatan darat) untuk melaksanakan manuver yang diusulkan (operasi darat) dengan lebih efisien dan cepat,” kata surat kabar itu.
Menurut harian itu, tujuan zona penyangga adalah untuk menetralisir ancaman Hizbullah dan memukul mundur pasukannya dari perbatasan.
“Selain itu, hal ini bertujuan untuk menciptakan daya ungkit untuk menegosiasikan penyelesaian yang langgeng karena Hizbullah kemungkinan akan termotivasi untuk mencapai kesepakatan untuk mendorong penarikan pasukan IDF (tentara),” katanya.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada mitranya dari AS Lloyd Austin melalui panggilan telepon pada Minggu malam bahwa peluang untuk mencapai kesepakatan dengan Hizbullah “berlalu” karena meningkatnya keselarasan kelompok itu dengan Hamas.
Senin pagi, Utusan Khusus AS Amos Hochstein tiba di Israel untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan mencegah perang skala penuh antara Tel Aviv dan Hizbullah.