Dubes Iran di Lebanon Kehilangan Mata, Serangan Pager Israel ke Hizbullah Dapat Restu Netanyahu
Dubes Iran untuk Lebanon menjadi satu di antara 3 ribu korban ledakan pager Hizbullah yang didalangi Israel. Dubes tersebut kehilangan matanya
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
![Dubes Iran di Lebanon Kehilangan Mata, Serangan Pager Israel ke Hizbullah Dapat Restu Netanyahu](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Korban-ledakan-alat-komunikasi-yang-dibawa-anggota-Hizbullah-2121.jpg)
“Israel akan terus berupaya mencapai tujuan ini,” kata Kantor Netanyahu.
Baca juga: Perang Gaza Meluas, Israel Segera Masuk Lebanon, Perang Habis-habisan Lawan Hizbullah
Keputusan untuk memperbarui tujuan perang dimaksudkan untuk memberi sinyal bahwa Israel akan mengalihkan perhatiannya dari Jalur Gaza ke front Lebanon.
Hal ini terjadi sehari setelah utusan AS, Amos Hockstein, mengunjungi Israel dan memperingatkan Netanyahu tentang konsekuensi eskalasi besar-besaran di Lebanon.
Seorang pejabat Israel mengatakan Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant, menghabiskan beberapa jam pada hari Selasa (17/9/2024) di pusat komando tentara Israel di Tel Aviv.
Pada Senin (16/9/2024) malam, Komite Keamanan Israel memutuskan untuk memperbarui tujuan perang dengan memasukkan kembalinya warga Israel dengan aman ke rumah mereka di perbatasan dengan Lebanon.
Hizbullah bergabung dalam perlawanan sejak 8 Oktober 2023 dengan menyerang sasaran militer Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.
Hizbullah bersumpah tidak akan menghentikan serangannya sampai Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza, mencabut pengepungan di Jalur Gaza, hingga menjamin masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.226 jiwa dan 95.413 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (16/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Palestinian News Networks.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengeklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.