Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sumber Eksklusif Bongkar Strategi Mossad Ledakkan Pager Hizbullah: Menyadap, lalu Dikirim ke Lebanon

Badan Intelijen Israel, Mossad, diduga kuat menjadi dalang di balik ledakan pager massal di Lebanon.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sumber Eksklusif Bongkar Strategi Mossad Ledakkan Pager Hizbullah: Menyadap, lalu Dikirim ke Lebanon
AFP/ANWAR AMRO
Ambulans dikelilingi oleh orang-orang di pintu masuk Pusat Medis Universitas Amerika di Beirut, pada 17 September 2024, setelah ledakan menghantam lokasi di beberapa benteng Hezbollah di sekitar Lebanon di tengah ketegangan lintas batas yang sedang berlangsung antara Israel dan pejuang Hezbollah. - Ratusan orang terluka ketika perangkat pemanggil anggota Hezbollah meledak secara serentak di seluruh Lebanon pada 17 September, dalam apa yang menurut sumber yang dekat dengan gerakan militan tersebut sebagai "pelanggaran Israel" terhadap komunikasinya. (Photo by Anwar AMRO / AFP) 

Setelahnya, kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang menjauhkan Netanyahu dari penasihatnya.

Terpisah, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan informasi tentang ledakan massal pager di Lebanon.

"AS tidak terlibat dalam hal itu. AS tidak mengetahui insiden ini sebelumnya."

"Dan saat ini, kami sedang mengumpulkan informasi," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matt Miller, kepada wartawan, Selasa.

PBB: Ini Sangat Memprihatinkan

Ledakan pager di Lebanon adalah insiden yang "sangat memprihatinkan", ujar pejabat PBB, Selasa.

"Hal ini kami ketahui sesaat sebelum pengarahan. Kami jelas sangat menyadari apa yang telah kami lihat di Beirut dan wilayah lain di Lebanon."

Baca juga: 8 Fakta Pager Hizbullah Meledak di Lebanon, Apa Itu Pager, Alasan Digunakan, Bagaimana Bisa Meledak?

"Perkembangan ini sangat memprihatinkan, terutama mengingat hal ini terjadi dalam konteks yang sangat tidak stabil," urai Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, kepada wartawan.

Berita Rekomendasi

Dujarric mengatakan PBB tidak memiliki informasi lebih dari apa yang dilaporkan di media.

"Kami tentu menyesalkan jatuhnya korban sipil, namun kami tetap mencermati situasi," tambahnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas