Bocah Jepang Usia 10 Tahun Tewas usai Ditikam saat Perjalanan ke Sekolah di Shenzhen China
Seorang siswa sekolah Jepang berusia 10 tahun meninggal sehari setelah ia ditikam saat dalam perjalanan menuju sekolahnya di kota Shenzhen, Tiongkok.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
Lin Jian mengatakan bahwa kasus tersebut sedang diselidiki.
"Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, ini adalah kasus individual dan insiden seperti itu dapat terjadi di negara mana pun," tambahnya.
Ia kemudian menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban.
"Tiongkok menyampaikan penyesalan dan kesedihannya atas terjadinya insiden malang semacam ini," ungkapnya kepada wartawan dalam konferensi pers pada hari Kamis (19/9/2024).
Setelah insiden tersebut, banyak orang yang meletakkan karangan bunga di gerbang sekolah korban.
Mereka tidak terima dengan kejadian ini.
Salah seorang warga mengatakan bahwa ini adalah ajaran kebencian dan dia menentangnya.
"Sebagai orang Tiongkok, kami menentang perilaku ini, kami menentang ajaran kebencian," kata seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai penduduk biasa Shenzhen.
Ia mengatakan dengan adanya ajaran kebencian, maka meningkatkan aksi kejahatan.
"Banyak di antara kita yang sudah lama berada di bawah ajaran kebencian seperti itu, sehingga mengakibatkan akibat yang jahat," imbuhnya.
Tokyo Menuntut Pertanggung Jawaban
Yoko Kamikawa mengecam insiden penikaman yang menewaskan bocah berusia 10 tahun ini.
Ia menganggap penikaman ini adalah kejahatan yang keji.
Atas insiden ini, Kamikawa menuntut agar otoritas Tiongkok melakukan segala hal untuk menjamin keselamatan warga negara Jepang yang tinggal di negara tersebut.
"Kami menuntut agar otoritas Tiongkok melakukan segala upaya yang mungkin untuk memastikan keselamatan warga negara Jepang di Tiongkok dan merilis penjelasan terperinci tentang penusukan tersebut," katanya, dikutip dari The Guardian.