Laporan Sejumlah Media Sebut Mossad Tanam 2 Ons Bahan Peledak di Pager Hizbullah
Laporan sejumlah media menyebut Mossad, menanam bahan peledak di pager milik Hizbullah yang meledak secara serentak di Lebanon, Selasa (17/9/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Teror ledakan kembali terjadi di beberapa wilayah Lebanon pada Rabu (18/9/2024), menewaskan 20 orang dan melukai 450 orang lainnya.
Sumber ledakan kali ini bukan hanya dari pager, tapi juga alat komunikasi lain seperti walkie-talkie, baterai laptop, ponsel, radio, hingga perangkat tenaga surya.
Seorang pejabat Kementerian Kehakiman Lebanon menuturkan pemerintah segera membuka penyelidikan terkait teror ledakan.
Meski penyelidikan masih "dalam tahap awal", pejabat tersebut mengatakan dinas keamanan sedang bekerja untuk menentukan penyebab ledakan tersebut.
Pejabat kehakiman mengatakan penyelidikan difokuskan pada mengidentifikasi jenis bahan peledak yang ditanam di perangkat tersebut dan menemukan "negara asal dan tempat pemasangan jebakan."
Beberapa perangkat yang meledak sedang diperiksa, kata pejabat keamanan itu.
"Sebagian besar perangkat yang meledak telah hancur dan terbakar," paparnya.
Dibeli dari Luar Negeri
Sementara itu, sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada AFP bahwa ribuan pager yang meledak ini terkait dengan pengiriman baru-baru ini yang dibeli oleh Hizbullah dari luar negeri.
Sumber tersebut juga meyakini ribuan pager yang baru diimpor Hizbullah ini "telah disabotase dari sumbernya".
The New York Times melaporkan bahwa ribuan pager yang meledak ini telah dipesan Hizbullah dari perusahaan Taiwan, Gold Apollo.
Kendati demikian, Gold Apollo membantah telah membuat ribuan pager tersebut.
Pendiri Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang menyebut pager yang digunakan dalam ledakan di Lebanon merupakan buatan perusahaan Eropa.
Ia mengatakan perusahaan Eropa itu memiliki hak untuk menggunakan merek mereka.