Sekjen Hizbullah ke Pasukan Israel: Selamat Datang, Kami Menanti! Berapa Kekuatan IDF Masuk Lebanon?
Dalam pidatonya, Nasrallah memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi konsekuensi berat dan pembalasan yang adil, baik diantisipasi atau tidak.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pemimpin Hizbullah mengungkapkan bahwa penyelidikan atas serangan tersebut hampir selesai dan kelompok tersebut hampir mengonfirmasi keadaan seputar pengeboman tersebut. Setelah dikonfirmasi, tindakan yang tepat akan diambil.
"Kami akan mencapai hasil pasti terkait ledakan tersebut dalam waktu dekat, dan tindakan yang tepat akan diambil sesuai dengan itu," kata Nasrallah.
'Apapun Pengorbanannya'
Nasrallah menyatakan bahwa tujuan utama serangan Israel adalah untuk menekan Hizbullah agar menarik dukungannya terhadap perlawanan di Gaza.
Ia menyebutkan bahwa pesan-pesan dikirim melalui saluran resmi dan tidak resmi yang menunjukkan bahwa tujuannya adalah untuk membungkam front Lebanon.
“Musuh berusaha memisahkan front Lebanon dari front Gaza dan mengancam perang,” kata sekretaris jenderal Hizbullah, seraya menambahkan:
“Semua ini ditujukan untuk menekan negara Lebanon, rakyat Lebanon, dan perlawanan di Lebanon agar menghentikan front ini. Pembantaian pada hari Selasa dan Rabu merupakan bagian dari tekanan untuk menghentikan front ini.”
"Setelah pembantaian hari Selasa, kami menerima pesan bahwa tujuan serangan ini adalah agar kami menghentikan pertempuran di garis depan Lebanon, dan jika kami tidak berhenti, mereka akan melancarkan lebih banyak serangan lagi," katanya.
Namun, Nasrallah menyatakan bahwa front Lebanon tidak akan berhenti sampai berakhirnya genosida Israel di Gaza.
“Apa pun pengorbanan, konsekuensi, kemungkinan, dan masa depan kawasan ini, perlawanan di Lebanon tidak akan berhenti mendukung dan berdiri di samping rakyat Gaza—ini adalah respons pertama,” katanya.
Nasrallah mencatat bahwa dukungan perlawanan yang berkelanjutan terhadap Gaza, ditambah dengan moral yang tinggi dari para anggotanya, menunjukkan bahwa Israel telah gagal mencapai tujuannya untuk melemahkan dan melelahkan kelompok tersebut melalui pemboman skala besar.
Ia menyatakan bahwa serangan tersebut tidak memengaruhi kesiapan operasional Hizbullah, yang tetap tinggi untuk mengantisipasi aksi militer lebih lanjut.
Ia juga menanggapi tujuan pemerintah Israel untuk mengembalikan penduduk utara ke rumah mereka, tujuan baru yang ditambahkan ke tiga tujuan perang yang awalnya dideklarasikan pada awal konflik di Gaza.
'Tantangan Besar'
Berbicara kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Nasrallah menegaskan, “Anda tidak akan dapat membawa penduduk utara kembali ke wilayah utara. Ini adalah tantangan besar antara kami dan Anda.”
Ia menekankan bahwa satu-satunya cara bagi para pemukim untuk kembali adalah jika Israel menghentikan agresinya terhadap Gaza dan Tepi Barat.