Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Erdogan Komentari Eskalasi Israel ke Lebanon: Upaya Jelas untuk Perang Regional

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengomentari eskalasi terbaru antara Israel dan kelompok militan yang menguasai Lebanon, Hizbullah.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Erdogan Komentari Eskalasi Israel ke Lebanon: Upaya Jelas untuk Perang Regional
Arif Hüdaverdi Yaman/Anadolu Agency
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan pidato di Kocaeli, Turkiye pada 07 September 2024. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengomentari eskalasi terbaru antara Israel dan kelompok militan yang menguasai Lebanon, Hizbullah. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengomentari eskalasi terbaru antara Israel dan kelompok militan yang menguasai Lebanon, Hizbullah.

"Serangan terbaru Israel terhadap Lebanon akan memicu perang regional," kata Erdogan pada hari Minggu (22/9/2024).

"Serangan baru-baru ini terhadap Lebanon dan pernyataan baru-baru ini yang dibuat oleh Israel merupakan manifestasi nyata dari upaya untuk menyebarkan perang ke kawasan," kata Erdogan pada acara di New York yang diselenggarakan oleh Komite Pengarah Nasional Turki-Amerika (TASC).

Tak berhenti di situ, Erdogan menambahkan bahwa genosida yang dilakukan Israel di Gaza semakin mengancam perdamaian regional.

"Lembaga dan organisasi global tidak mengambil langkah efektif untuk mengakhiri penindasan di Gaza atau mencegah pembantaian Israel," tegasnya.

Pria berusia 70 tahun itu menekankan bahwa masyarakat internasional tengah kehilangan "efektivitas dan kredibilitasnya"

Ia menyebut kalau lembaga-lembaga yang bertanggung jawab untuk memastikan perdamaian dan keamanan "jelas berada dalam kondisi keruntuhan moral."

BERITA TERKAIT

"Pembantaian yang terjadi di Gaza selama 352 hari telah menunjukkan hal ini sekali lagi," katanya.

Presiden menambahkan bahwa Turki telah melakukan upaya untuk menghentikan kebijakan Israel berupa "pendudukan, invasi, dan pembantaian sesegera mungkin."

"Kami tidak tinggal diam dan tidak akan tinggal diam terhadap serangan apa pun terhadap kesucian dan status historis Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama kami," tegas Erdogan.

Serangan yang mirip organisasi teroris

Erdogan mengutuk serangan Israel di Lebanon , dan menegaskan bahwa tindakan ini memperkuat kekhawatiran Turki mengenai ambisi "Israel" yang lebih luas untuk memperluas perang di seluruh wilayah.

Baca juga: Aktivis Turki-AS Dibunuh IDF di Tepi Barat, Presiden Erdogan: Kami Minta Israel Bertanggung Jawab

Berbicara kepada pers di Istanbul pada hari Sabtu sebelum berangkat ke New York, di mana ia akan berpidato di hadapan Majelis Umum PBB, Erdogan menuduh "Israel" melakukan serangan yang mirip dengan organisasi teroris .

"Dengan serangan ini (ledakan pager di Lebanon), Israel menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki kepekaan terhadap warga sipil, mereka dapat menggunakan cara apa pun untuk mencapai ambisi kebenciannya," ungkapnya, seperti dikutip Anadolu.

Erdogan memperingatkan bahwa kawasan tersebut kini tengah bergulat dengan "krisis besar yang tak dapat dijelaskan," dan mendesak masyarakat internasional, khususnya negara-negara Barat, untuk "berhenti menyaksikan tindakan kejam Israel dan mengambil langkah-langkah pencegahan."

Menjelang pidatonya pada tanggal 24 September di Majelis Umum PBB, Presiden Turki mengatakan dia akan menyampaikan perspektif Turki "mengenai isu-isu yang menjadi agenda kawasan dan kemanusiaan kita."

"Saya secara khusus akan membahas tindakan bersama yang dapat diambil terhadap genosida di Gaza dan kebijakan agresif Israel," tambahnya.

Erdogan tuntut Israel tanggung jawab atas tewasnya Aysenur Ezgi Eygi

Erdogan menuntut Israel bertanggung jawab atas tewasnya aktivis Turki-Amerika Serikat ditembak oleh Tentara Kependudukan Israel (IDF) pada saat melakukan aksi demonstrasi di Nablus, Tepi Barat pada Jumat (6/9/2024) lalu.

Menurut Erdogan, apa yang dilakukan Israel adalah intervensi biadab terhadap para demonstran yang tidak bersalah.

Erdogan juga meminta Israel untuk bertanggung jawab atas insiden ini dan genosida di Gaza.

"Sebagai warga Turki, kami akan terus berupaya di setiap platform untuk mengakhiri pendudukan dan kebijakan genosida Israel, yang telah berlangsung selama hampir satu tahun, di mana 41.000 orang telah dibantai, termasuk anak-anak, muda dan tua, dan untuk meminta pertanggungjawaban Israel di hadapan hukum atas kejahatannya terhadap kemanusiaan," tulisnya di X, dikutip dari Anadolu Anansi.

IDF dilaporkan menembak kepala Ezgi Eygi, dikutip dari Al Jazeera.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas