Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Diduga Jalankan Misi Rahasia di Iran, Tewaskan Beberapa Orang, Media IRGC Buka Suara

Israel diduga menjalankan misi rahasia di Iran. Beberapa orang diklaim tewas.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Israel Diduga Jalankan Misi Rahasia di Iran, Tewaskan Beberapa Orang, Media IRGC Buka Suara
AFP/-
Foto yang dirilis kantor Angkatan Darat Iran pada 12 Oktober 2021 ini menunjukkan pemandangan peluncur rudal anti-pesawat selama latihan militer gabungan antara tentara Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). 

TRIBUNNEWS.COMIsrael diduga telah menjalankan misi rahasia di Iran dan menewaskan beberapa orang.

Dugaan itu disampaikan oleh pembawa acara bernama Vahid Khazab dalam program Meydan di kanal TV Asr pada hari Rabu pekan lalu.

Namun, Khazab memilih bungkam mengenai rincian operasi rahasia Israel.

Dia hanya menyebutkan bahwa seorang teman yang sangat terkait dengan dinas keamanan telah memberi tahunya tentang misi tersebut.

Adapun tayangan pada hari Rabu lalu kini tidak bisa diakses. Tayangan itu berisi liputan tentang perkembangan situasi Israel dan Palestina.

Setelah tayangan itu mengudara, perhatian segera diarahkan kepada peristiwa yang mungkin berkaitan dengan operasi Israel.

Peristiwa itu adalah laporan kebocoran gas pada tanggal 29 Agustus di fasilitas Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) di Isfahan.

BERITA TERKAIT

Akibat peristiwa tersebut, ada dua perwira senior yang tewas, yakni Kapten Mojtaba Nazari dan Letnan Kolonel Mukhtar Morshidi. Ada pula sepuluh korban luka.

Dalam pernyataan resminya, IRGC tidak memberikan banyak rincian. Bahkan, IRGC tidak menyebutkan nama fasilitas itu dan operasinya.

IRGC mengatakan peristiwa itu sebagai “kebocoran gas”, tetapi tidak menjelaskan apakah para perwira itu tewas karena ledakan atau sesak napas akibat gas.

Adapun Khazab juga tidak menjelaskan lebih lanjut tentang pernyataannya dalam program Meydan.

Baca juga: Iran Pamer Rudal Balistik dan Drone Kamikaze Baru, Lebih Canggih dari Shahed-136

Khazab tidak merinci apakah dia merujuk kepada peristiwa spesifik ini atau operasi rahasia yang tidak dikonfirmasi oleh pejabat Iran ataupun media.

Ruhollah Razavi, rekan Khazab yang juga menjadi pembawa acara, mengkritik taktik merahasiakan terjadinya operasi di wilayah Iran.

“Tampaknya tidak ada keinginan untuk menyebutkan bahwa orang Iran, sama seperti orang Lebanon, juga tewas,” kata Razavi.

Khazab sepakat dengan pernyataan Razavi.

“Apakah Israel menjalankan operasi pada bulan lalu? Sudahkah seseorang buka suara? Apakah operasi ini menyebabkan korban tewas?” tanya Khazab.

Khazab kemudian mengkritik pedas para pejabat dan lembaga terkait yang memilih bungkam.

“Tampaknya strateginya adalah memilih tetap bungkam sehingga tidak ada yang benar-benar mengetahui apa yang sedang terjadi."

Kedua pembawa acara itu memberikan tanda bahwa pejabat Iran mungkin merasa tindakan merahasiakan sesuatu bakal bisa menghindari pengawasan publik.

“Ini strategi yang apabila hal-hal itu dikemukakan, harapan akan muncul. Sebagai contoh, orang biasa mungkin berkata, ‘Ayolah, mereka hanya berbicara dan tak melakukan apa pun!” kata Khazab.

Sementara itu, Iran sudah berkali-kali menyatakan akan membalas serangan Israel, terutama serangan yang menewaskan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh bulan Juli lalu.

Akan tetapi, hingga kini belum ada aksi balasan yang dilancarkan Iran. Hal itu memunculkan pertanyaan apakah Iran benar-benar memenuhi janji.

Baca juga: Dukungan Iran untuk Lebanon, 95 Korban Ledakan Pager Dikirim ke Teheran untuk Jalani Perawatan

Tasnim, media terafiliasi IRGC, pada hari Sabtu lalu membantah pernyataan kedua pembawa acara di atas.

Media itu mengutip pernyataan seorang pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya.

“Semua fakta dalam laporan ini tidak benar, tidak jelas apakah sumber yang tak diketahui itu menyampaikan informasi seperti itu kepada mereka,” kata Tasnim.

Adapun kanal Asr tidak memberikan informasi mengenai pemiliknya. Kendati demikian, konten-konten dalam kanal tersebut begitu selaras dengan narasi IRGC.

Pada tahun 2014 Kepala Humas IRGC Ramezan Sharif membantah klaim bahwa IRGC meluncurkan jaringan radio-televisi privat dengan nama Asr.

“IRGC tidak pernah ingin mendirikan jaringan radio-televisi privat. Jaringan Asr adalah bagian dari Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) yang dirancang sebagai bagian dari upaya media nasional untuk memenuhi kebutuhan audiens,” kata Sharif.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas