Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Mau Usir Paksa Massal Warga di Gaza Utara, IDF: Warga Lebanon Simpan Rudal-Rudal Hizbullah

Israel mau menerapkan rencana yang akan memaksa semua warga sipil Palestina meninggalkan Gaza utara, mengepung wilayah itu, bantuan tak boleh masuk.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Mau Usir Paksa Massal Warga di Gaza Utara, IDF: Warga Lebanon Simpan Rudal-Rudal Hizbullah
Aziz Taher/Reuters
Asap mengepul di Lebanon selatan setelah serangan Israel, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Tyre, Lebanon selatan pada 23 September 2024. 

Netanyahu Mau Usir Paksa Massal Warga Palestina di Gaza Utara, IDF: Penduduk Lebanon Simpan Rudal Hizbullah

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menerapkan rencana yang akan memaksa semua warga sipil Palestina meninggalkan Gaza utara.

Netanyahu juga ingin menerapkan aturan yang memblokade semua bantuan apa pun masuk ke orang-orang yang tersisa dengan , mengepung daerah tersebut, menurut seorang mantan jenderal militer Israel, (IDF).

Baca juga: Disebut Israel Sudah Hancur, Brigade Rafah Al Qassam Hantam Unit IDF Pakai Roket TBG Hingga Tewas

Ini artinya Israel secara terang-terangan melakukan genosida di Gaza Utara dalam upaya pengusiran paksa secara massal warga setempat yang melanggar hukum internasional.

Berita bahwa Netanyahu sedang mempertimbangkan rencana tersebut pertama kali dilaporkan oleh CNN pada Minggu (22/9/2024).

Rencana tersebut dirumuskan oleh sekelompok pensiunan jenderal Israel, yang dipimpin oleh Giora Eiland, yang merupakan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel dari tahun 2004 hingga 2006.

Rencana tersebut tidak membahas apakah warga Palestina akan diizinkan untuk kembali ke Gaza utara di masa mendatang jika Israel melaksanakan rencana tersebut.

Berita Rekomendasi

Eiland mengatakan kepada ABC News bahwa ia mempresentasikan rencana tersebut di Knesset, Parlemen Israel, minggu lalu.

Siaran pers dari pertemuan tersebut mengatakan bahwa kepala komite yang diwawancarai Eiland mengatakan ia akan berbicara dengan Netanyahu tentang rencana tersebut.

Eiland mengatakan dia yakin ada "dukungan politik dan militer yang luas untuk rencana tersebut," dan meskipun dia belum berbicara dengan Netanyahu secara pribadi, dia telah berbicara dengan orang-orang yang dekat dengan perdana menteri.

"PM mengetahui rencana tersebut dan sedang mempertimbangkan untuk mengadopsinya," kata Eiland kepada ABC News.

Rencana kejam Israel ini diduga setelah upaya militer mereka, tidak berhasil menghancurkan jaringan Brigade Al Qassam yang mampu memulihkan diri secara cepat.

Baca juga: Pakar Militer: Israel Kepedean Habisi Hamas Setahun Lagi, Qassam Olah Ulang 9 Ton Bom Tak Meledak

Asap mengepul di Lebanon selatan setelah serangan Israel
Asap mengepul di Lebanon selatan setelah serangan Israel, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Tyre, Lebanon selatan pada 23 September 2024.

Update Eskalasi Israel-Lebanon

Israel dan Hizbullah saling bertukar ratusan serangan lintas batas setelah ledakan perangkat nirkabel yang mengejutkan di seluruh Lebanon. 

Juru bicara Angkatan Pertahanan Israel Laksamana Muda Daniel Hagari memperingatkan penduduk perbatasan Lebanon bahwa lebih banyak serangan Israel direncanakan terhadap "infrastruktur Hizbullah" -- khususnya pada rumah-rumah yang menyembunyikan rudal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas