Tentara IDF Beri Brigade Al Qassam 5 Ton Bahan Peledak di Rafah! Warga Israel Marah dan Panik
Petempur Brigade Rafah Al Qassam menunjukkan kecerdikannya dengan menjinakkan bom-bom yang terpasang di sebuah lapis baja Israel.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pemulihan kekuatan milisi perlawanan juga dilakukan dengan memperbanyak peluru, artileri mortir, rudal jarak pendek, dan bahan peledak.
Baca juga: Pakar Militer: Israel Kepedean Habisi Hamas Setahun Lagi, Qassam Olah Ulang 9 Ton Bom Tak Meledak
Secara detail, dia merujuk pada proses daur ulang rudal dan roket Israel yang tidak meledak di Gaza oleh Brigade Al Qassam untuk dijadikan amunisi melawan IDF.
Sejumlah laporan media mengkonfirmasi kalau 20 persen bahan peledak yang dijatuhkan Israel di Jalur Gaza – yang berjumlah lebih dari 9 ton – tidak meledak.
Baca juga: Pakar Militer: Israel Kepedean Habisi Hamas Setahun Lagi, Qassam Olah Ulang 9 Ton Bom Tak Meledak
Cara Mendaur Ulang Rudal Israel
Faksi-faksi perlawanan Palestina, tambah Al-Duwairi, menggunakan roket Israel yang tidak meledak dengan dua cara: menggunakannya secara langsung dengan memasang muatan pada roket tersebut dan meledakkannya di dalam tank tentara pendudukan.
Cara kedua, menggunakan bahan peledak dalam muatan dan proyektilnya, atau melelehkan kembali selubung luar dan mendaur ulangnya.
Di sisi lain, Mayor Jenderal Al-Duwairi mempertanyakan pernyataan Radio Tentara Israel yang menyebut kalau lebih dari 14.000 bangunan dijadikan jebakan di Rafah, selatan Jalur Gaza saja.
Al-Duwairi mengatakan bahwa jumlah ini dilebih-lebihkan, karena jumlah bangunan hancur di kota ini sangat besar.
"Dia menilai bahwa pemasangan jebakan di bangunan yang dilakukan oleh pejuang perlawanan didasarkan pada studi lapangan, dan menekankan bahwa sebagian besar operasi efektif dan menyakitkan bagi tentara pendudukan," tulis Khaberni.
Israel Menang di Pertempuran, Kalah dalam Perang
Al-Duwairi juga menyoroti pernyataan Mantan komandan Divisi Gaza di IDF, Mayor Jenderal Gadi Shamni.
Seperti diberitakan, Shamni mengakui kalau Hamas “memenangkan perang ini,” sementara “Israel kalah, secara signifikan, meskipun mencapai keberhasilan taktis.”
Shamni menegaskan, menurut apa yang dilaporkan oleh surat kabar Amerika "The New York Times", kalau Hamas merebut kembali wilayah Jalur Gaza dalam waktu 15 menit.
Surat kabar Amerika tersebut juga mengutip pejabat keamanan Israel dan mantan pejabat yang percaya bahwa "Hamas tidak mungkin dikalahkan dalam perang ini."
Baca juga: Mayor Jenderal IDF Mantan Komandan Divisi Gaza Israel: Kami Kalah dan Hamas Menang
Bagi Al-Duwairi, pernyataan Gadi Shamni ini menegaskan apa yang tertuang dalam surat baru-baru ini dari kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Hamas, Yahya Al-Sanwar ke pemimpin kelompok Ansarallah (Houthi), Abdul Malik Al-Houthi.
Al-Duwairi menjelaskan, apa yang dinyatakan Shamni ini termasuk dalam kategori “kemenangan taktis dan kekalahan strategis,” yang dialami Israel.