Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara IDF Beri Brigade Al Qassam 5 Ton Bahan Peledak di Rafah! Warga Israel Marah dan Panik

Petempur Brigade Rafah Al Qassam menunjukkan kecerdikannya dengan menjinakkan bom-bom yang terpasang di sebuah lapis baja Israel.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tentara IDF Beri Brigade Al Qassam 5 Ton Bahan Peledak di Rafah! Warga Israel Marah dan Panik
tangkap layar twitter
Tangkap layar video yang menunjukkan seorang petempur Brigade Rafah Al Qassam menaiki kendaraan lapis baja Israel yang berisi amunisi dan bahan peledak. Lapis baja ini ditujukan sebagai bom bunuh diri ke milisi Palestina tetapi mampu dijinakkan. 

Meski begitu, Al-Duwairi enggan menggambarkan apa yang terjadi sebagai kemenangan taktis bagi tentara pendudukan Israel.

Al-Duwairi memberikan contoh dua bukti contoh sejarah mirip yang mirip dengan situasi Tentara Israel dalam Perang Gaza ini.

Dua contoh sejarah untuk menggambarkan maksudnya itu yang pertama adalah Perang Saudara Amerika antara tahun 1863 dan 1865, di mana kelompok separatis memenangkan sebagian besar pertempuran selama dua tahun, namun mereka kalah dalam pertempuran terakhir dan menyerah. 

Contoh kedua yang disebutkan Al-Duwairi adalah Perang Vietnam, di mana Amerika menang dalam sebagian besar pertempuran taktis, namun pada akhirnya Amerika kalah perang.

Artinya, Israel memang menang di beberapa palagan tapi secara umum kalah dalam perang.

“Saya tidak akan mengatakan kalau Israel memenangkan semua pertempuran taktis (palagan), namun mampu memasuki Gaza dari satu ujung ke ujung yang lain. Pun begitu, mereka tidak dapat mengambil kendali penuh karena sifat pertempurannya berbeda," katanya.

Tentara IDF beroperasi di Jalur Gaza, Januari 2024. /Kredit foto: IDF
Tentara IDF beroperasi di Jalur Gaza, Januari 2024. /Kredit foto: IDF (Via JPost)

Perang Unik Pertama dalam Sejarah

Pakar militer tersebut menekankan kalau pertempuran saat ini di Gaza bersifat asimetris, dan merupakan perpaduan unik antara perang gerilya, perang terowongan, dan perang kota.

Berita Rekomendasi

“Campuran ini belum pernah terjadi dalam sejarah,” katanya.

Dia menambahkan kalau pernyataan Gadi Shamni di atas mengonfirmasi apa yang termasuk dalam pesan terakhir Sinwar, yaitu pernyataan kalau milisi perlawanan Palestina siap untuk berperang dalam perang gesekan jangka panjang yang akan berakhir dengan kekalahan strategis tertentu bagi pendudukan Israel.

Gadi Shamni juga menyatakan dalam wawancaranya dengan The New York Times kalau Hamas mampu merebut kembali kota-kota yang dimasuki Israel tersebut seperempat jam setelah tentara Israel menarik diri dari sana.

Gadi Shamni juga menambahkan kalau kemampuan Israel untuk melakukan pencegahan telah menurun hingga nol.

Surat kabar tersebut juga mengutip pejabat keamanan Israel dan mantan pejabat yang percaya bahwa “Hamas tidak mungkin dikalahkan dalam perang ini.”

Al-Sanwar telah mengkonfirmasi dalam pesannya kepada Al-Houthi, Senin (16/9/2024), bahwa milisi perlawanan Palestina, setelah hampir satu tahun perang terus menerus, masih baik-baik saja.

Sinwar menegaskan, “berita dan informasi yang disebarkan Israel (soal klaim berhasil menghancurkan  batalyon Hamas di Rafah) datang dalam kerangka psikologis peperangan,”.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas