Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Pekerjaan Kaum Muda Cina Terancam Diambil Teknologi AI

Cina investasikan miliaran untuk memimpin teknologi global. Namun, AI, robotika, dan komputasi kuantum bukanlah sektor padat karya.…

zoom-in Pekerjaan Kaum Muda Cina Terancam Diambil Teknologi AI
Deutsche Welle
Pekerjaan Kaum Muda Cina Terancam Diambil Teknologi AI 

"Fokus negara adalah pada sektor-sektor yang sedang berkembang seperti AI dan kendaraan listrik, yang kecil dan tidak padat karya, yang menawarkan penciptaan lapangan kerja yang terbatas," kata Li dari Global Counsel. "Ini menghambat inovasi dan terobosan teknologi. Ironisnya, hal ini justru ingin diandalkan Beijing untuk mendorong pertumbuhan di masa depan."

Li mengatakan ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung dengan Barat, juga membuat industri ekspor di Cina tertekan karena harus "mengganti pesanan bernilai tinggi dari Barat, dengan pesanan bernilai rendah dari Global Selatan," yang pada akhirnya berdampak pada lapangan kerja.

Hustle culture dan 'generasi rebahan' di Cina

Pekerjaan gig economy, yang sering kali difasilitasi oleh platform digital untuk pengiriman makanan, berbagi tumpangan, atau pengaruh media sosial, telah menjadi sangat jenuh. Sekitar 200 juta orang Cina mencari nafkah lewat cara ini, sehingga banyak anak muda yang menyerah bekerja lebih keras, demi mencari pekerjaan yang lebih baik.

"Pemuda yang lebih kaya memilih untuk menempuh pendidikan lebih tinggi dan banyak yang memilih untuk 'rebahan saja'," kata Goldin.

Ia merujuk pada gerakan sosial yang berkembang yang dikenal dalam bahasa Mandarin sebagai Tang Ping, di mana kaum muda menolak tekanan masyarakat untuk berprestasi lebih dan mencari gaya hidup yang tidak terlalu materialistis.

Ia juga menjelaskan bagaimana semakin banyak pemuda Cina menjadi "anak atau cucu profesional." Kerjanya yakni menyediakan perawatan bagi kerabat yang lebih tua, menimbang demografi yang terus menua dan terus naiknya ongkos.

Pengusaha Cina cenderung hindari risiko

Dengan mengekang sektor swasta secara ketat, Xi telah menghambat investasi pada perusahaan rintisan dan keinginan pengusaha muda untuk mengambil risiko. Jumlah perusahaan rintisan baru di Cina menurun hingga 97% selama enam tahun terakhir, Financial Times melaporkan pada minggu ini. Jumlahnya mencapai lebih dari 51.000 perusahaan startup pada tahun 2018 menjadi sekitar 1.200 tahun lalu.

BERITA TERKAIT

Diana Choyleva, kepala ekonom di Enodo Economics yang berbasis di London, mengatakan kepada DW bahwa pengusaha dan perusahaan modal ventura bersikap "sangat berhati-hati" karena peraturan baru yang ketat telah memaksa sektor swasta untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai Partai Komunis. Menurutnya, ini adalah "kontradiksi serius terhadap agenda pemerintah."

"Bagaimana sektor swasta dapat mendorong inovasi sementara pengusaha tidak mau mengambil risiko untuk memulai bisnis? Dalam jangka panjang, Anda akan kehilangan perusahaan yang dapat menyediakan lapangan kerja besar-besaran bagi kaum muda, dan efek yang akan mereka bawa bagi negara," katanya.

Jika Cina ingin berada di jalur yang berpotensi untuk menyalip Amerika Serikat sebagai ekonomi terbesar di dunia, seharusnya talenta muda memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan itu, ujarnya.

Diadaptasi dari artikel DW Inggris

Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas