Di AS, Presiden Iran Tegaskan Israel dan Sekutunya Adalah Teroris Terbesar Sejagat, Ini Alasannya
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dengan tegas menyatakan Israel dan sekutunya adalah teroris terbesar di dunia.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, dengan tegas mengatakan Israel dan sekutunya adalah "teroris terbesar" di dunia.
Pezeshkian menyebut rezim Israel melancarkan serangan dan melakukan pembunuhan di negara-negara Lain.
Oleh karena itu, dia mengatakan Iran harus memiliki kekuatan militer besar agar bisa membela diri dari ancaman Israel.
"Ada risiko pertempuran dari peristiwa saat ini akan melanda seluruh kawasan ini (Timur Tengah) dan menyebabkan konsekuensi lain. Israel harus dihentikan dipaksa agar itdak melakukan kesalahan seperti itu," kata Pezeshkian saat diwawancarai CNN pada Kamis (26/9/2024), dikutip dari Nour News.
Pezeshkian berkunjung ke New York, Amerika Serikat (AS), selama tiga hari untuk menghadiri sidang ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di sana dia juga melakukan pembicaraan dengan para pejabat dari belasan negara.
Presiden baru itu menyinggung situasi yang saat ini melanda Lebanon. Israel dalam beberapa hari terakhir melancarkan serangan besar ke negara Timur Tengah itu.
Dia menyebut apa yang terjadi di Lebanon adalah bencana kemanusiaan. Pezeshkian meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara lain untuk memaksa Israel untuk menghentikan aksinya.
"Apa yang dilakukan Hizbullah saat ini? Apa yang bisa dilakukan Hizbullah terhadap pesawat yang datang untuk menjatuhkan bom? Hizbullah terpaksa membela diri dengan apa pun yang mereka punya," katanya.
Dia mengakui ada risiko pertempuran meluas ke seluruh Timur Tengah. Oleh karena itu, penting untuk mencegahnya, yaitu dengan cara menghentikan Israel.
Menurut pemimpin Iran itu, serangan yang dilakukan Hizbullah ke Israel adalah balasan atas serangan rezim Zionis.
"Anda percaya itu? Berapa banyak orang yang tewas di Gaza saja karena rezim ini? Lebih dari 41.000 orang tewas. Apa yang mereka lakukan terhadap Israel yang mengebom wanita, anak-anak sekolah, lansia, rumah sakit, dan pusat kesehatan?" tanya dia.
Baca juga: Hantam Eilat, Brigade Hizbullah Irak ke Faksi-Faksi Milisi Pro Iran: Gencarkan Serangan ke Israel
Dia juga menyinggung 200 staf PBB yang tewas di Gaza karena serangan Israel.
"Kami membuat senjata dan rudal untuk membela diri kami. Selama perang yang dipaksakan Irak terhadap Iran, Sadam Hussein dengan bantuan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa mengebom kota-kota kami dan menjatuhkan bom kimia. Kami saat itu tak berdaya."
Dia mengatakan Iran harus memiliki militer yang kuat agar bisa mempertahankan diri.